KOMPAS.com - Latihan fisik atau olahraga penting untuk menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, terlebih di masa pandemi saat ini demi menjaga kebugaran tubuh.
Namun sebenarnya, manfaat latihan fisik bukan hanya itu. Ada berbagai manfaat lainnya yang bisa didapat dari latihan fisik.
"Ternyata, latihan fisik atau olahraga dan aktivitas itu manfaatnya luar biasa banyak," kata dr. Leny Pintowari, SpKO, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dalam Virtual Conference bertajuk Anlene Virtual Race, Kamis (9/9/2021).
Menurutnya, beberapa manfaat latihan fisik yang bisa diperoleh, seperti meningkatkan kapasitas kardiorespirasi, menurunkan tekanan darah dan total lemak tubuh hingga mampu membentuk otot tanpa lemak untuk bentuk tubuh yang lebih proporsional.
Baca juga: Jangan Asal Olahraga, Perhatikan 4 Prinsip Latihan Fisik Menurut Kementerian Kesehatan
Selain itu, latihan fisik bermanfaat untuk meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga penyandang diabetes dapat hidup dengan normal.
Tidak hanya itu, dr. Leny juga mengatakan, bahwa latihan fisik dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi seseorang, hingga meningkatkan kemampuan otak.
"Kita biasanya menyebutnya (otak) encer ya, semakin tidak mudah pikun," tambah dr. Leny.
Bahkan, latihan fisik juga bermanfaat untuk mencegah kanker, meningkatkan kinerja tubuh, dan dengan sendirinya dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas yang merupakan pencegahan primer dan sekunder dari penyakit.
Meskipun memiliki segudang manfaat, latihan fisik tidak boleh dilakukan sembarangan.
"Kami ingin selalu mengingatkan, bahwa ada kuesioner sederhana yaitu pra partisipasi atau PAR-Q+ 2020," ujar dr. Leny.
Itu adalah kuesioner yang terdiri dari 7 pertanyaan sederhana, tentang riwayat penyakit, yang ditanyakan oleh dan kepada diri sendiri dengan jawaban iya atau tidak.
Baca juga: Tips Latihan Fisik untuk Kesehatan saat di Rumah Saja dari Dokter Olahraga
Adapun 7 pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apakah dokter pernah menyatakan, bahwa Anda menderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi?
2. Apakah Anda pernah merasakan nyeri dada saat istirahat, selama melakukan kegiatan sehari-hari, atau saat melakukan aktivitas fisik?
3. Apakah Anda pernah kehilangan keseimbangan, karena pusing atau hilang kesadaran dalam 12 bulan terakhir?