Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megapa Bagian Wajah Tak Lagi Simetris Seiring Bertambahnya Usia?

Kompas.com - 02/09/2021, 13:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, tentu akan ada perubahan pada tubuh, termasuk pada wajah. Bukan hanya munculnya kerutan dan garis halus, tapi juga adanya bagian wajah yang menjadi kurang simetris.

Helena Taylor, asisten profesor bedah di Rumah Sakit Mount Auburn (rumah sakit pendidikan Sekolah Kedokteran Harvard) di Massachusetts, sejak beberapa tahun yang lalu - ketika dia mencoba menemukan cara untuk membuat prosedur operasi plastik lebih berdasarkan data - mulai mengamati, mengapa wajah menjadi lebih asimetris seiring bertambahnya usia.

Tujuan dari operasi plastik rekonstruktif, umumnya untuk memperbaiki wajah setelah trauma (cedera), biasanya untuk membawa fitur wajah lebih dekat atau kembali simetri.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Bentuk Alis Kita Tak Simetris?

 

Namun, Taylor kemudian menyadari, hampir semua wajah rupanya memiliki beberapa tingkat asimetri alami.

"Saya mulai mengambil gambar semua anak yang datang untuk rekonstruksi wajah, dan menjadi jelas bahwa kami tidak memiliki data tentang jumlah asimetri yang normal," kataTaylor kepada Live Science.

"Saya pikir kita harus memikirkan orang yang tidak mengalami intervensi atau trauma."

Melansir Live Science, dalam makalah penelitian 2018 yang diterbitkan di jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, Taylor dan rekan-rekannya menggunakan fotografi tiga dimensi untuk membuat gambar detail dari 191 sukarelawan berusia antara sekitar 4 bulan dan 88 tahun.

Sebuah algoritma komputer kemudian menghitung dan mengidentifikasi simetri wajah setiap peserta.

Taylor kemudian mencoba menjelaskan kaitan hal tersebut. Menurutnya, kemungkinan asimetri pada wajah terjadi, karena kekuatan normal yang bekerja pada wajah dari waktu ke waktu tidak sama, dan juga fitur wajah tumbuh secara berbeda.

“Misalnya, hanya karena kulit Anda mulai melorot di satu sisi wajah Anda, tidak berarti itu terjadi juga pada tingkat yang sama persis di sisi lainnya. Sementara seiring waktu, kulit akan terus mengendur. Fenomena ini mungkin tidak terbatas hanya pada wajah," jelas Taylor.

Baca juga: Penemuan Filler untuk Rekonstruksi Wajah sampai Kecantikan

ilustrasi operasi plastik di bagian wajah.shutterstock/g-stockstudio ilustrasi operasi plastik di bagian wajah.

Taylor berharap temuan seperti ini dapat membantu membimbing ahli bedah plastik suatu hari nanti.

"Ada beberapa kelainan, seperti bibir sumbing, yang membutuhkan operasi berkali-kali dalam jangka waktu yang lama," katanya.

Saat ini, sebagian besar operasi plastik memang diserahkan kepada ahli bedah individu untuk memutuskan kapan tujuan akhir dari operasi telah tercapai. Tetapi hal ini bisa berubah.

"Jika alat dalam penelitian ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi pasien sampai dokter dapat menunjukkan, bahwa mereka berada dalam kisaran populasi normatif, tentu akan sangat bagus," kata Taylor.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Operasi Plastik, Tak Hanya Bikin Cantik

"Itu akan menambah data kuantitatif untuk membuat keputusan, apakah kami perlu atau tidak melakukan operasi plastik pada seseorang," imbuhnya.

Namun yang perlu menjadi catatan adalah, wajar jika wajah Anda terlihat tak simetris seiring bertambahnya usia.

“Ketahuilah bahwa tidak ada yang salah jika seiring bertambahnya usia, ada beberapa bagian di wajah Anda yang asimetris. Anda akan tetap baik-baik saja,” pungkas Taylor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com