Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kereta Api Diawali dari Penemuan Mesin Uap

Kompas.com - 02/09/2021, 09:01 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber ABC


KOMPAS.com - Kereta api termasuk transportasi yang paling disukai oleh sebagian orang karena kecepatannya mencapai daerah tujuan. Namun sejarah penemuan kereta api ternyata diawali dari penemuan mesin uap.

Kereta api menjadi salah satu penemuan yang mengubah dunia, terutama di bidang transportasi, yang memudahkan dan mempercepat perjalanan jarak jauh.

Ide dikembangkannya kereta api tersebut muncul ketika ilmuwan melihat mesin uap yang memompa air dan material ke atas dan ke bawah poros di daerah pertambangan.

Karenanya, muncul pemikiran seperti "pasti ada cara yang lebih baik" untuk melakukan hal tersebut.

Dilansir dari ABC, Rabu (1/9/2021), tercatat bahwa mesin uap ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu oleh Richard Trevithick.

Pemikiran Trevithick terkait mesin uap muncul karena ia pernah bekerja di pertambangan timah di Cornwell.

Baca juga: Kenapa Rel Kereta Api Menggunakan Batu?

 

Selain itu, sebelum sejarah kereta api dimulai, dari sekitar akhir tahun 1780-an, gerobak produk dan barang diangkut di sepanjang rel dengan tenaga kuda.

Cara ini memang efektif, tetapi memiliki sisi negatif seperti lambat dan juga tergantung pada stamina dan kekuatan hewan.

Karenanya, Trevithick juga ingin merancang mesin yang mampu menggantikan tenaga kuda serta memungkinkan penambang untuk mengangkut gerobak yang lebih besar.

Pada tahun 1784, seorang insinyur dari Skotlandia, William Murdoch telah mengembangkan dan mendemonstrasikan model kereta uap dan pada tahun 1794 ia mendemonstrasikannya kepada Trevithick atas permintaannya.

Sejarah kereta api pun berkembang dimulai dari dasar pemikiran Trevitvhick tentang mesin uap yang terbentuk dari demonstrasi model kereta uap oleh Murdoch tersebut.

Baca juga: Sebelum Kereta Sleeper Luxury 2, Indonesia Punya Gerbong Berkamar bak Hotel

Halaman:
Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com