KOMPAS.com - Batu bara merupakan sumber daya yang sangat berharga. Hampir 40 persen bahan bakar pembangkit listrik di seluruh dunia menggunakan batu bara.
Dilansir dari Pusat Kajian Sumberdaya Bumi Non-Konnvensional Universitas Gadjah Mada, batu bara adalah akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang mati dan tidak mengalami pembusukan dengan sempurna.
Komponen ini tersimpan dengan baik dalam kondisi anaerob di dalam tanah atau di bawah endapan. Seiring berjalannya waktu dan pergeseran tektonik, komponen ini terakumulasi semakin banyak dan semakin dalam.
Dalam proses ini, persentase hidrogen dan oksigen akan berkurang. Sedangkan persentasi karbon lebih dari 50 persen berdasarkan beratnya.
Batu bara merupakan batuan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Berikut manfaat batu bara.
Batu bara sebagai bahan bakar industri sangat murah. Bahan ini sangat mudah untuk didistribusikan dan tidak membutuhkan tempat khusus untuk menyimpannya. Bahan ini hanya perlu disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Baca juga: Greenpeace Soroti Rencana PLN Membangun Pembangkit Listrik Batu Bara
Batu bara merupakan sumber energi bagi 30 persen seluruh energi dunia juga merupakan 40 persen sumber energi pembangkit listrik.
Ketersediaan batu bara dipercaya cukup untuk 300 tahun ke depan. Jumlah ini tiga kali lebih banyak dibandingkan ketersediaan minyak bumi yang jumlahnya terus menurun saat ini.
Lapangan pekerjaan bagi banyak orang
Dilansir dari Energy Follower, terdapat 52 tambang batu bara aktif di Amerika Serikat dan 1.100 pabrik pengolahan batu bara. Semua pabrik ini menyerap tenaga kerja hingga 130.000 orang.
Selain batu bara sebagai bahan bakar, sisa prosesnya ternyata bisa digunakan untuk memproduksi fenol dan naftalen.
Fenol adalah bahan yang ditemukan dalam obat kumur dan beberapa cairan kebersihan. Beberapa produk antiseptik juga mengandung fenol.
Naftalen adalah bahan yang digunakan untuk memproduksi plastik, resin, dan insektisida.
Selain itu, terdapat pula produk activated carbon. Ini merupakan komponen penyaring yang digunakan di berbagai alat penyaring udara, penyaring air, dan mesin cuci darah.
Pembangkit tenaga listrik air dan angin mengandalkan cuaca untuk mendapatkan hasil energi yang optimal. Berbeda dengan batu bara, yang tidak memiliki batasan waktu atau cuaca. Sehingga, ini bisa memproduksi energi yang stabil sepanjang tahun.
Pada zaman dahulu, pembangkit listrik tenaga batu bara menghasilkan polusi udara yang luar biasa. Namun, dengan berkembangnya teknologi, fasilitas ini mampu mengurangi polusi yang dilepaskan hingga 90 persen. Sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak lagi menghasilkan banyak polusi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.