KOMPAS.com – Seorang agronomis, Dr. William Frederick Gerickle dari University of California, pada tahun 1936, menciptakan istilah “hidroponik” untuk budidaya tanaman pada air.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydro” yang berarti air dan “ponos” yang berarti bekerja dengan air.
Dilansir dari buku “Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik” karya Dr. Susilawati M.Si, Dr. Gerickle adalah orang pertama yang melakukan percobaan hidroponik berskala besar dengan menanam tanaman tomat, selada, dan sayuran lain.
Menurut Dr. Gerickle, hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan memberikan sejumlah besar pengetahuan baru mengenai pertanian.
Dilansir dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, hidroponik adalah teknik budidaya yang menggunakan arang sekam atau media tanam lainnya dengan memanfaatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam bentuk cair yang sudah diracik untuk diberikan ke tanaman dengan cara disiramkan atau melalui irigasi tetes.
Baca juga: 3 Nutrisi Hidroponik Terbaik untuk Memaksimalkan Mutu Tanaman Anda
Budidaya sayuran bisa dilakukan dengan cara hidroponik. Sayuran yang umum ditanam dengan cara hidroponik adalah selada, kangkung, bayam, seledri, tomat, dan sebagainya.
Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan cara yang ramah lingkungan karena budidayanya tidak membutuhkan pestisida secara berlebihan.
Sistem hidroponik pun dapat menjadi solusi untuk berkebun di lahan yang sempit atau terbatas (urban farming).
Menanam dengan sistem hidroponik dapat menggunakan berbagai media tanaman, salah satu yang sering digunakan adalah rockwool.
Rockwool digunakan sebagai media tanam hidroponik karena memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik.
Baca juga: 7 Tanaman Terbaik untuk Hidroponik, Bernilai Jual Tinggi
Selain rockwool, metode hidroponik dapat menggunakan media tanam arang sekam, cocopeat, batang dan akar pakis, kerikil, pasir, spons, kapas, gabus, moss, hydroton, perlite, vermiculite, purnice, dan hydrogel.
Berikut adalah langkah-langah budidaya sayuran dengan metode hidroponik dan media tanam arang sekam:
1. Siapkan bahan-bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah tray untuk penyemaian, benih sayuran, arang sekam, dan polybag.
2. Tahap pembenihan
a. Masukkan arang sekam ke dalam tray
b. Masukkan benih satu per satu ke dalam lubang tanam
c. Taburkan lagi arang sekam secukupnya untuk menutupi benih
d. Siram benih dengan semprotan agar media tanam tidak terhambur
Baca juga: Tanaman Aglonema Merah Satu-satunya di Dunia Ada di Hutan Sumatera
e. Tutup dengan plastik hitam selama dua hari
f. Setelah dua hari, buka tutup plastik dan biasanya benih sudah tumbuh
g. Berikan sinar Matahari untuk bibit, namun jangan terlalu terik
h. Lakukan pernyiraman rutin sampai dua minggu
3. Tahap pindah tanam
Setelah bibit sayuran berumur dua minggu, biasanya sudah berdaun lengkap dan siap untuk tahap pindah tanam. Untuk pindah tanam, lakukan dengan hati-hati agar bibit tidak rusak.
4. Tahap pembesaran
Setelah bibit dipindahkan ke dalam rak hidroponik, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan dalam tahap pembesaran hingga siap panen.
Dalam sistem hidroponik, perawatan tanaman sangat mudah. Cukup perhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman.
Lakukan pengecekan secara rutin setiap tiga hari sekali. Ketika air hampir habis, tambahkan lagi air yang sudah diberi nutrisi.
Baca juga: Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal? Ini 6 Alasannya Menurut Pakar IPB
Salah satu faktor keberhasilan menanam hidroponik adalah air baku yang digunakan. Air baku untuk hidroponik harus memenuhi beberapa kriteria.
Kriteria air baku yang ideal untuk hidroponik adalah pH air sekitar 5,5-6,5, suhu air di kisaran 23-30 derajat celcius, dan jumlah zat padat terlarut di dalam air maksimal 150 ppm.
Selain itu, faktor lain yang memengaruhi keberhasilan hidroponik adalah ketersediaan sinar Matahari, nutrisi yang digunakan, sanitasi lingkungan, hingga jenis sayuran yang ditanam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.