Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Hipotesis di Balik Indahnya Warna- warni Bunga

Kompas.com - 22/08/2021, 18:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Seni Kurnia Senjaya

Pernahkah kita berjalan di taman dan menikmati keindahan warna-warni bunga. Adakah terbersit dalam pikiran kita, apa penyebab variasi warna tersebut dan kenapa harus beragam?

Apakah keragaman itu terbentuk untuk memuaskan mata manusia? Tentu saja bukan.

Warna bunga ditentukan oleh faktor kimia, faktor fisik atau terkadang kombinasi dari keduanya.

Pigmen merupakan senyawa kimia yang mampu menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, sehingga kemudian terlihat sebagai warna tertentu oleh mata manusia dan hewan.

Baca juga: Tahukah Anda, Bunga Matahari Tua Selalu Menghadap ke Timur

Sedangkan, faktor fisik yang mempengaruhi warna dapat berupa struktur atau karakter tertentu yang memantulkan dan menyebarkan cahaya, contohnya seperti susunan kutikula yang berlapis-lapis.

Warna pada bunga ditentukan oleh keberadaan dan interaksi pigmen seperti karotenoid, flavonoid, antosianin, dan dilengkapi dengan klorofil dan ion logam serta sering kali dipertajam oleh struktur bunga.

Pigmen sering terlokalisasi pada epidermis. Sebagian besar warna bunga merah, biru, dan ungu disebabkan oleh antosianin yang larut dalam air dan hanya terdapat pada vakuola.

Sedangkan warna kuning dan jingga, dihasilkan dari karotenoid yang tertahan di dalam plastida.

Adapun warna lainnya merupakan hasil dari kombinasi dan konsentrasi pigmen yang berbeda pada tahap perkembangan yang berbeda.

Keragaman warna merupakan faktor pembeda utama tumbuhan berbunga (Angiospermae) dari tumbuhan berbiji (Spermatophyta) lainnya.

Angiospermae terutama yang diserbuki secara biotik, biasanya menghasilkan bunga dengan rangkaian warna cerah dan kontras yang mengesankan.

Warna bunga yang cerah membantu menarik hewan penyerbuk dan karenanya berkontribusi pada keberhasilan reproduksi spesies.

Keragaman warna pada level intraspesifik sering dikaitkan dengan seleksi yang dilakukan oleh polinator.

Warna bunga seperti halnya sebuah strategi pemasaran dari tumbuhan untuk menarik polinator.

Baca juga: Selain Bunga Telang, Inilah 5 Bunga yang Aman untuk Dimakan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com