Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kucing Hutan di Indonesia, Sebagian Besar Terancam Punah

Kompas.com - 20/08/2021, 13:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak hutan yang merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan liar, salah satunya kucing hutan atau yang biasa disebut kucing blacan.

Sesuai namanya, kucing ini hidup alami di hutan dan sebagian besar merupakan jenis mamalia yang dilindungi. Oleh karena ini, kucing liar ini tidak boleh dipelihara.

Hewan-hewan ini menjadi hewan yang dilindungi karena kucing hutan banyak diburu. Corak bulunya yang unik serta karakteristiknya yang agresif membuat sebagian pecinta kucing ingin memilikinya. Selain itu, pemburuan juga dilakukan untuk diambil bagian tubuhnya, seperti tulang, gigi, dan cakar.

Alasan lainnya adalah eksplorasi lahan hutan yang menjadi habitat kucing hutan secara berlebih. Ini juga membuat populasi hewan-hewan ini menurun drastis.

Baca juga: Berapa Jumlah Burung Liar di Dunia, Peneliti Kini Punya Datanya

Bahkan, beberapa diantaranya telah masuk ke dalam daftar IUCN Red List atau The International Union for Conservation of Nature’s Red List sebagai hewan yang terancam punah.

Padahal keberadaan kucing liat memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan kestabilan ekosistem.

Di Indonesia terdapat 10 jenis kucing hutan yang dilindungi Undang-Undang. Dilansir dari Garda Animalia, berikut daftar kucing hutan di Indonesia.

Harimau Sumatera

Panthera tigris sumatrae, salah satu kucing hutanShutterstock Panthera tigris sumatrae, salah satu kucing hutan

Kucing besar ini memiliki nama ilmiah Panthera tigris sumatrae. Harimau ini memiliki habitat asli di Sumatera. Ini merupakan satu-satunya jenis harimau asli Indonesia yang masih hidup. Jenis lainnya, yaitu harimau Jawa dan harimau Bali, telah punah.

Dalam IUCN Red List, harimau Sumatera masuk dalam kategori critically endangered atau kritis karena populasinya tercatat hanya tinggal 400 sampai 500 ekor saja.

Baca juga: Studi: Perdagangan Hewan Liar Bawa 75 Persen Penyakit Menular

Macan tutul Jawa

Macan tutul Jawa memiliki nama ilmiah Panthera pardus melas. Hewan ini merupakan satwa endemik di Pulau Jawa. Populasinya juga diperkirankan telah masuk tahap critically endangered.

Macan dahan benua

Ini adalah kucing liar yang ada di Asia. Nama ilmiahnya adalah Neofelis nebulosa. Ukurannya sedang dengan panjang sekitar 95 sentimeter saja. Kucing ini aktif pada malam hari atau disebut dengan nokturnal. Warna dan coraknya mirip dengan ular sanca.

Macan dahan sunda

Awalnya jenis ini dikira sama dengan Neofelis nebulosa. Ternyata ditemukan bahwa jenisnya berbeda. Jenis ini paling banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera.

Jenis ini masih cukup banyak dibandingkan jenis lainnya. Namun, IUCN sudah memasukkannya ke dalam kategori terancam atau endangered. Hal ini disebabkan penyusutan populasi yang progresif akibat perburuan liar.

Baca juga: Kenya Lakukan Sensus Satwa Liar, Apa Tujuannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com