Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Hasil Uji Pra-klinik 1 Vaksin Merah Putih | Asteroid Bennu Diramalkan Bertabrakan dengan Bumi

Kompas.com - 20/08/2021, 07:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Hasil uji Pra-klinik 1 untuk vaksin Merah Putih disebut telah mencapai kemajuan yang sangat baik.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Kamis, 19 Agustus 2021.

Sementara itu, peneliti meramalkan bahwa pada 2182, 160 tahun lagi, asteroid Bennu berpotensi menabrak Bumi. Jika hal ini terjadi, planet kita akan tertutup awan tebal. Kendati demikian, kita tidak perlu khawatir.

Berita populer lainnya tentang penemuan sakarin alias pemanis buatan. Siapa sangka, pengganti gula yang sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun ini adalah hasil dari kecelakaan laboratorium.

Baca juga: [POPULER SAINS] Vaksin mRNA Picu Respons Sel Kekebalan Makin Kuat | Cara Ampuh Turunkan Berat Badan

Apa saja berita populer Sains? Berikut rangkumannya:

1. Hasil pra-klinik 1 vaksin Merah Putih

Bersamaan dengan diterbitkannya sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) secara resmi untuk PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, hasil pengembangan kandidat vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) telah mencapai kemajuan yang sangat baik.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih Unair Prof Dr Fedik Abdul R drh dalam konferensi pers Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rabu (18/8/2021).

Menurut Fedik, Unair menjadi salah satu dari lima lembaga di Indonesia yang sedang melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Merah Putih untuk infeksi Covid-19.

Unair pada awalnya mempunyai lima platform dalam pengembangan vaksin Covid-19 Indonesia ini.

Namun, saat ini yang masih berjalan dan dipilih oleh tim peneliti adalah platform inactivated virus. Sementara itu, terkait dengan kemajuan penelitian vaksin Covid-19 Indonesia ini, Fedik menjelaskan, peneliti sudah sampai pada uji pra-klinik 1 dan 2.

Baca selengkapnya di sini:

Vaksin Merah Putih Unair, Hasil Uji Pra-klinik 1 Sangat Baik

2. Kemungkinan asteroid Bennu menabrak Bumi pada 2182

24 September 2182 adalah tanggal yang diramalkan peneliti akan terjadi tabrakan dahsyat antara asteroid Bennu dan Bumi.

Asteroid Bennu yang lebarnya sekitar setengah mil atau 804 meter akan melintas sangat dekat dengan Bumi dan ada kemungkinan bertabrakan dengan planet kita.

Menurut situs web The Sky Live, saat ini asteroid Bennu berjarak sekitar 190 juta mil (sekitar 305 juta km) dengan Bumi.

"Kemungkinan Bennu menabrak planet kita memang kecil, satu banding 1.175 (0,0037 persen)," lapor Daniel Clery kepada Science magazine. Apa yang harus dilakukan?

Dilansir dari Smithsonian Magazine, Senin (16/8/2021), ilmuwan planet Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mengatakan bahwa kita tak perlu melakukan apa pun.

"Saya tidak berpikir kita perlu melakukan apa pun tentang Bennu," kata Johnson dalam konferensi pers.

Selengkapnya baca di sini:

Pada 2182, Ada Kemungkinan Asteroid Bennu Tabrak Bumi

3. Penemuan sakarin, dari kecelakaan lab

Selama lebih dari 50 tahun, sakarin telah menjadi pemanis buatan pengganti gula tebu yang digunakan pada berbagai macam olahan makanan.

Namun, siapa sangka jika ternyata penemuan sakarin merupakan hasil dari kecelakaan laboratorium.

Sakarin berasal dari senyawa eksperimental laboratorium yang tidak sengaja tumpah ke tangan peneliti dan terasa sangat manis saat tidak sengaja termakan bersamaan dengan roti gulung yang sedang disantap.

Sumbernya berasal dari gelas kimia yang terlalu panas, yang mana asam o-sulfobenzoat telah bereaksi dengan fosfor (V) klorida dan amonia. Percampuran senyawa-senyawa tersebut akhirnya menghasilkan sulfinida benzoat.

Namun, sejarah penemuan sakarin, si pemanis buatan ini tidaklah sesingkat itu.

Tercatat bahwa, sakarin (C7H5NO3S) ditemukan oleh Ira Remsen, seorang Profesor Kimia, pada tahun 1878 di Laboratorium Universitas Johns Hopkins, dilansir dari The Science History Institute, Rabu (18/8/2021).

Baca penemuannya di sini:

Pemanis Buatan Pengganti Gula Ini Ternyata Ditemukan dari Kecelakaan Laboratorium

4. Jangan sepelekan informasi cuaca

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tidak menganggap sepele informasi cuaca dan iklim demi menjaga keselamatan dalam aktivitas transportasi air.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, fokus perhatian informasi cuaca dan iklim ini haruslah dilakukan terutama oleh penyedia layanan angkutan penyeberangan air atau laut.

Hal ini sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi.

“Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan. Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan,” kata Dwikorita dalam Focus Group Discussion (FGD) daring yang diselenggarakan BMKG, Rabu (18/8/2021).

Dwikorita menyebut, kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut. Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan.

Baca selengkapnya di sini:

BMKG: Jangan Sepelekan Informasi Cuaca demi Keselamatan Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com