Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Ct Value Bukan Indikator Utama Risiko Penularan Covid-19

Kompas.com - 18/08/2021, 09:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Dari kasus indeks ini, 48,2% memiliki setidaknya satu kontak yang menjadi positif SARS-CoV-2, sedangkan 51,8% dari kasus indeks adalah nonpenyebar tanpa kontak yang kemudian dites positif. Rata-rata Ct value penyebar dan bukan penyebar hampir identik.

Para peneliti kemudian mengambil pendekatan terbalik, di mana kasus indeks dilacak untuk 481 siswa yang menjalani karantina karena diketahui terpapar penyakit tersebut.

Delapan belas persen siswa menjadi positif selama karantina mereka. Kasus indeks untuk 481 siswa yang dikarantina dianggap penyebar jika dikaitkan dengan satu atau lebih siswa karantina dengan hasil tes positif, atau bukan penyebar jika dikaitkan hanya dengan siswa dengan hasil tes negatif.

Lalu ditemukan, nilai rata-rata Ct value dari kelompok penyebar dan bukan penyebar juga serupa.

Selanjutnya, para peneliti mengidentifikasi dan mengevaluasi 375 kasus positif Covid-19 untuk menilai hubungan antara presentasi gejala dan Ct value.

Baca juga: Belum Memenuhi Syarat Vaksinasi Covi-19, Bagaimana Melindungi Diri dari Penularan?

Gejala yang dilaporkan termasuk lesu, demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan gejala gastrointestinal.

Nilai rata-rata dan median Ct valuen secara signifikan lebih rendah pada kasus bergejala dibandingkan pada kasus tanpa gejala. Hal ini menunjukkan viral load yang lebih tinggi.

Temuan ini menunjukkan, bahwa infeksi dengan viral load yang lebih tinggi kemungkinan lebih cenderung mengarah pada pengembangan gejala, atau bahwa individu yang bergejala cenderung memiliki viral load yang lebih tinggi atau mempertahankan viral load mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.

Tingkat Ct value kemungkinan berguna pada tingkat populasi, dalam kaitannya dengan presentasi gejala, untuk menunjukkan kemungkinan penularan. Nilai-nilai ini mungkin memiliki kepentingan epidemiologis atau surveilans.

"Secara keseluruhan, kasus indeks ini menunjukkan bahwa Ct value saja tidak memprediksi risiko penularan, dan pelaporan Ct value pada tingkat individu, seperti dengan menetapkan nilai batas 32, akan memberikan sedikit nilai diagnostik untuk manajemen kasus," catat Dr. Delafontaine dan Dr Yin.

"Metode pengujian diagnostik SARS-CoV-2 yang sensitif dan kuat diperlukan untuk mengendalikan penularan virus secara efektif dengan memaksimalkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengarantina, bahkan mereka yang memiliki tingkat virus rendah," tegas mereka.

Baca juga: CDC Sebut Varian Delta Menular Secepat Cacar Air, Ahli: Tetap Pakai Masker Sampai Pandemi Usai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com