KOMPAS.com – Bau badan adalah masalah yang cukup umum dan dialami banyak orang. Ini disebabkan oleh proses bakteri dalam keringat dan bukan karena keringat itu sendiri.
Faktanya, keringat manusia hampir tidak berbau. Bau badan muncul karena adanya bakteri pada kulit yang memecah molekul protein dalam keringat dan menghasilkan bau.
Dilansir Medical News Today, kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar apokrin berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak dan selangkangan.
Kelenjar ini menghasilkan keringat kental yang kaya protein dan awalnya tidak berbau, namun ketika bakteri memecah banyak protein, mereka akan menghasilkan molekul bau dalam konsentrasi yang lebih besar hingga menimbulkan bau badan.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Badan dengan Mudah dan Ampuh
Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin sebagian besar mengatur suhu tubuh melalui keringat dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.
Bau badan paling sering muncul di area kaki, selangkangan, ketiak, alat kelamin, rambut kemaluan, pusar, anus, dan belakang telinga.
Meski akar penyebabnya sering kali adalah kebiasaan kebersihan, bau badan tidak sedap juga bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius.
Keringat berlebih disebut dengan hiperhidrosis. Dilansir dari Cleveland Clinic, hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder.
1. Primer – Tidak disebabkan kondisi medis lain
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.