Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Perubahan Iklim, Penguin Kaisar Terancam Punah Tahun 2100

Kompas.com - 05/08/2021, 20:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Dampak perubahan iklim kian nyata. Sebuah studi kini memperkirakan salah satu spesies, yakni penguin kaisar akan menghadapi kepunahan pada tahun 2100 akibat pemanasan global.

Dalam studi tersebut, peneliti menyebut 98 persen koloni penguin kaisar terancam punah, kecuali dunia secara drastis melakukan berbagai upaya untuk memperlambat perubahan iklim.

Penguin dengan tinggi lebih dari 1 meter ini membutuhkan es laut yang stabil untuk bertahan hidup. Akan tetapi, perubahan iklim malah terus mencairkan rumah mereka di Antartika.

Mengutip Smithsonian, Kamis (5/8/2021) studi yang dipublikasikan di jurnal Global Change Biology ini memaparkan jika emisi gas rumah kaca berlanjut pada kecepatan seperti sekarang ini, beberapa spesies akan mengalami kepunahan semu.

Itu artinya spesies dapat bertahan hidup tetapi dalam jumlah yang sangat rendah, sehingga populasinya akan hancur.

Baca juga: Kekuatan Kotoran, Ungkap Keberadaan Koloni Penguin Kaisar yang Tersembunyi

 

Pada kasus penguin kaisar, hanya dalam waktu kurang 30 tahun atau pada 2050, peneliti memperkirakan sekitar 70 persen koloni akan punah, salah satu penyebabnya yakni perubahan iklim.

Sedangkan pada tahun 2100, sedikitnya 98 persen koloni penguin diperkirakan akan punah.

United States Fish and Wildlife Service (USFWS) pun membuat proposal untuk memasukkan penguin kaisar ini di bawah Undang-undang Spesies Terancam Punah.

"Perubahan iklim berdampak pada berbagai spesies di seluruh dunia. Keputusan yang dibuat oleh pembuat kebijakan hari ini dan selama beberapa dekade mendatang akan menentukan nasib penguin kaisar," ungkap Martha Williams, Wakil Direktur Utama USFWS.

Sementara itu perkiraan terbaru menggunakan citra satelit menunjukkan antara 531.000 hingga 557.000 penguin kaisar di dunia.

Kendati perubahan iklim jadi ancaman serius, namun selama ini burung-burung ini mampu bertahan dari berbagai kondisi paling ekstrem di Bumi. Penguin kaisar yang tangguh ini juga memiliki preferensi yang sangat spesifik terhadap es laut (air laut yang membeku).

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Penguin Khas Selandia Baru Terancam Punah

Penguin kaisar dewasa dan anak mereka di dekat stasiun penelitian di Terre Adélie, Antartika. Periset menemukan bahwa penguin jantan sering kali menyelinap ke luar dari koloni untuk berburu selama musim kawin. Penguin kaisar dewasa dan anak mereka di dekat stasiun penelitian di Terre Adélie, Antartika. Periset menemukan bahwa penguin jantan sering kali menyelinap ke luar dari koloni untuk berburu selama musim kawin.

"Jika ada terlalu banyak es laut, perjalanan untuk membawa makanan dari lau menjadi lama dan sulit dan anak-anak penguin mungkin akan kelaparan," kata Stephanie Jenouvrier, seorang ahli ekologi di Woods Hole Oceanographic Institution yang juga penulis utama studi.

Sementara di sisi lain, akibat perubahan iklim yang menyebabkan terlalu sedikit es laut, anak-anak penguin berisiko tenggelam.

Pada 2016, es laut yang sangat rendah menenggelamkan sekitar 10.000 bayi penguin kaisar dari sebuah koloni di Teluk Halley Antartika.

Sebelumnya, sebuah studi yang juga dipimpun Jenouvrier memperkirakan kalau dunia memenuhi target Perjanjian Iklim Paris untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius maka hanya 20 persen koloni penguin kaisar yang akan punah.

Baca juga: Koloni Baru Penguin di Antartika Ditemukan Berkat Studi Siswa SMA

 

Namun, dunia tampaknya belum berkomitmen penuh dengan target tersebut.

Perkiraan dari Climate Action Tracker menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar dunia justru akan melampaui target Perjanjian Paris, yaitu sebesar 2 derajat Celcius.

Untuk itu para ilmuwan menekankan supaya dunia segera mengambil tindakan cepat dan drastis dalam menghadapi perubahan iklim, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sejalan dengan perjanjian iklim Paris.

"Kita perlu bertindak sekarang sebelum terlambat. Bukan hanya untuk penguin tetapi untuk kita dan anak-anak kita," tambah Jenouvrier, seperti dikutip dari Independent.

Baca juga: Habitat Penguin di Ujung Dunia Terancam Sampah Plastik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com