Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Turunkan Hujan Buatan di Dubai, Bagaimana Cara Pembuatannya?

Kompas.com - 02/08/2021, 21:41 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Untuk melawan suhu panas yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan kelangkaan hujan, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) tidak segan-segan menggunakan teknologi untuk memodifikasi cuaca.

Terbaru, negara tersebut menggunakan teknologi drone untuk menyetrum awan dan menurunkan hujan buatan di Dubai.

Fenomena ini merupakan bagian dari sembilan proyek penurun hujan senilai 15 juta dollar AS yang didanai oleh pemerintah UEA.

Bagaimana hujan buatan turun di Dubai?

Wilayah UEA memiliki karakteristik yang unik. Negara ini jarang sekali mengalami hujan. Curah hujannya hanya sekitar 100 mm per tahun. Namun, ia memiliki tutupan awan yang sangat banyak.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Hujan Buatan, Lahir karena Gangguan Perjalanan Pesawat

Para ilmuwan dari Universitas Reading di Inggris yang dipercaya oleh UEA untuk memimpin salah satu proyek penurun hujan pun mencoba untuk memanfaatkan kondisi ini.

Dalam wawancara dengan BBC pada 17 Maret 2021, Professor Maarten Ambaum dari Universitas Reading yang terlibat dalam proyek ini menjelaskan bahwa mereka menerbangkan kendaraan udara tanpa awak yang mirip seperti drone perang menuju ke awan.

Drone lantas melepaskan kejutan-kejutan listrik yang membuat droplet atau butiran air di dalam awan menempel satu sama lain.

Ini mirip seperti rambut kering yang menempel ke sisir plastik karena adanya listrik statis.

"Ketika butiran-butiran air ini menyatu dan cukup besar, mereka akan turun sebagai hujan," ujarnya.

Baca juga: Hujan Buatan jadi Solusi Kabut Asap Riau, Begini Cara Membuatnya

Teknik mencuri hujan

Seperti pembibitan hujan lainnya, fenomena yang terjadi di Dubai ini bukan tanpa kontroversi.

Pasalnya, yang dilakukan oleh Anbaum dan kolega sebenarnya adalah mencuri hujan dari daerah lain untuk diturunkan di Dubai.

Bila para ahli tidak membuat butiran air menyatu dan turun di Dubai, butiran-butiran tersebut akan menyatu dan turun di tempat lain.

Artinya, dengan turunnya hujan di Dubai, akan ada lebih sedikit hujan di daerah-daerah sekitarnya.

Oleh karena itu, pemerintah UEA pun sedang mengupayakan agar hujan yang turun di Dubai tidak menguap sia-sia.

Baca juga: Atasi Pencemaran Udara Jakarta, BPPT Akan Turunkan Hujan Buatan

Rencananya, mereka ingin menggunakan teknologi pembibitan hujan agar turun di atas 130 bendungan UEA dan hujan dapat disimpan dan digunakan kembali.

Terobosan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi melawan kekeringan di masa depan. Sebab, menurut proyeksi dari The Max Planck Institute, pemanasan global akan membuat sebagian besar wilayah Timur Tengah tidak dapat dihuni oleh manusia pada 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com