KOMPAS.com - Olahraga dapat melepaskan endorfin yang bisa meningkatkan dopamin dan dapat membantu seseorang untuk mengatasi stres, mengurangi rasa sakit, memperbaiki mood dan meningkatkan gerak tubuh selama menstruasi.
Menstruasi adalah siklus bulanan yang dialami setiap orang dengan rahim dan ovarium.
Siklus ini ditandai dengan pendarahan melalui vagina akibat peluruhan dinding rahim dan akan berhenti ketika mengalami monopause atau ketika hamil.
Gejala yang dialami saat menstruasi bisa beragam seperti kram perut, sakit punggung, sakit kepala hingga nyeri payudara. Ketika berada dalam kondisi ini, biasanya tubuh akan merasa sangat kelelahan.
Dari sudut pandang hormonal, Dr. Christopher Clinton Hollingsworth, MD, Spesialis Bedah Umum di Roseland, NJ mengatakan bahwa progesteron dan estrogen berada pada titik terendah selama seluruh fase periode siklus menstruasi.
"(Menurunnya hormon progesteron dan estrogen selama menstruasi) yang dapat membuat orang merasa lelah dan kurang energik” ujarnya, dikutip dari Healthline, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: 4 Tips Jaga Kebersihan Menstruasi, Ganti Pembalut Minimal 4 Jam Sekali
Kendati demikian, dibanding hanya beristirahat dan tidak beraktivitas, olahraga bisa membantu meringankan beberapa keluhan sakit yang umum akibat menstruasi, seperti mengurangi nyeri haid.
Melalui olahraga, aliran darah dan energi bisa semakin meningkat, serta bisa membantu untuk mengurangi peradangan saat menstruasi.
Sebaliknya, menghemat energi dengan tidak beraktivitas tidak akan membuat tubuh merasa lebih baik.
Dilansir dari Health Line, Minggu (8/1/2021), terdapat beberapa panduan olahraga yang sebaiknya dilakukan selama periode menstruasi.
1. Pilih jenis olahraga yang disukai
Olahraga yang bisa dilakukan selama menstruasi untuk mengurangi nyeri haid atau keluhan sakit lainnya, yakni olahraga yang sudah berhasil dijalani sebelumnya.
Baca juga: Menstruasi Dianggap Tabu, Ini Tantangan Lain MKM pada Perempuan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.