Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Lansia di Indonesia, Tenaga Kesehatan Harus Paham Pentingnya Healthy Aging

Kompas.com - 29/07/2021, 20:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Saat ini, Indonesia mulai memasuki periode aging population, di mana terjadi peningkatan struktur penduduk lansia

Kelompok umur yang berusia 60 tahun ke atas (senior atau lansia) diperkirakan meningkat dari 10 persen pada tahun 2020 menjadi 18 persen dari total penduduk pada tahun 2040.

Sedangkan, penduduk pre-senior atau pra-lansia (45-60 tahun) juga diprediksi akan meningkat dari 10 persen pada tahun 2020 menjadi 17 persen pada tahun 2040.  

Baca juga: Banyak Lansia di Indonesia, IMERI FKUI Luncurkan Modul Healthy Aging

Dampak-risiko banyak penduduk lansia (aging population)

Transisi demografi yang ada saat ini juga diiringi dengan peningkatan risiko penyakit degeneratif, yang akan menjadi tantangan bagi lansia maupun care taker-nya. 

Peningkatan populasi usia senior ini patut menjadi perhatian tenaga kesehatan, mengingat pertambahan usia berkaitan dengan morbiditas dan penyakit pada lansia. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP mengatakan, memasuki usia senior atau lansia, terdapat perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh kita.

Di antaranya seperti penurunan fungsi tubuh, perubahan komposisi tubuh, hingga perubahan kebutuhan asupan gizi yang apabila tidak disiasati dengan baik dapat mengganggu kesehatan pada masa tersebut. 

Apabila kebutuhan nutrisi maupun aktivitas fisik tidak dipenuhi dengan baik, maka akan dapat meningkatkan risiko kesehatan pada kelompok pre-senior dan senior seperti status gizi yang berkurang, terkena penyakit mobilitas, mengalami gangguan konsentrasi, hingga mengidap penyakit tidak menular. 

"Seiring bertambahnya usia, kita mengalami berbagai perubahan fisiologis maupun kebutuhan nutrisi yang harus dipersiapkan agar tidak terjadi masalah kesehatan di masa tua nanti," kata Ari dalam IMERI FKUI Webinar dan Peluncuran Healthy Aging Module, Rabu (28/7/2021).

Oleh karena itu, mengingat peningkatan populasi usia senior ini cukup tinggi di Indonesia, maka penting sekali masyarakat beserta tenaga kesehatan mengetahui pentingnya healthy aging.

Ilustrasi lansia. PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Ilustrasi lansia.

Pentingnya memahami healthy aging 

Sebelum di Indonesia, istilah healthy aging atau tetap sehat seiring bertambahnya usia telah menjadi sorotan di beberapa negara, terlihat dari Healthy Aging Decade yang dilakukan oleh WHO dan UN (2021 - 2030).  

Healthy aging decade ini berfokus pada usaha kolaboratif untuk mempersiapkan healthy aging, dengan orientasi penduduk usia tua tetap dapat produktif, kualitas hidup tetap baik, dan tidak menjadi beban bagi perekonomian negara.

Namun, berdasarkan hasil Healthy Aging Study yang dilakukan pada 2020, ditemukan bahwa pemahaman dan pengetahuan dokter umum terhadap konsep healthy aging masih belum optimal.  

Baca juga: Kasus Pertama Wanita Lansia Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus

Padahal, dokter umum di Indonesia seharusnya bisa menjadi garda terdepan yang bisa mengedukasi tentang healthy aging kepada masyarakat.

Informasi mengenai healthy aging yang penting untuk dipahami bersama, yaitu bisa dimulai dari proses penuaan, berbagai penyakit yang umum ditemui pada lansia beserta faktor risiko dan tata laksananya, hingga peran aktivitas fisik, nutrisi, maupun dukungan sosial bagi lansia. 

Dengan melihat betapa pentingnya healthy aging ini, IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Danone Indonesia melalui PT Nutricia Indonesia Sejahtera membuat modul Healthy Aging.

Ketua Tim Penusun Healthy Aging Module dr. Agian Jeffilano Barinda, Ph.D mengatakan, selain meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan, kolaborasi multisektor antara tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan pihak swasta juga penting untuk dilaksanakan. 

Dengan adanya kolaborasi multisektor, diharapakan dapat mendorong populasi pre-senior dan senior untuk mempersiapkan berbagai upaya agar bisa agar masyarakat dapat tetap sehat seiring bertambahnya usia.

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr dr Ray Basrowi, MKK menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung kesehatan masyarakat melalui nutrisi berkualitas di berbagai tahapan kehidupan, termasuk bagi populasi pre-senior dan senior. 

"Selain mendukung kolaborasi lintas sektor bersama IMERI FKUI melalui Modul Healthy Aging, kami juga akan memberikan edukasi nutrisi dan pola hidup sehat kepada konsumen, untuk melengkapi edukasi yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan," kata dia.

Ray berkat,a bahwa pihaknya beharap upaya ini dapat mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usía.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia di Masa Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com