Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER SAINS: Penularan Covid-19 Lewat Jenazah Belum Terbukti | Mengubah Persepsi Orang yang Tak Percaya Corona

Kompas.com - 29/07/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Diketahui berdasarkan catatan dalam katalog sejarah gempa Jawa, pada 1937 terjadi gempa besar dengan dampak kerusakan mencapai skala intensitas VII-IX di Yogyajarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Gempa besar ini bahkan menyebabkan 2.200 rumah roboh dan beberapa orang meninggal.

Selengkapnya baca di sini:

Gempa Pacitan Tadi Malam Dekat dengan Sumber Gempa Besar 1937

3. Kopi dan kafein tak ganggu detak jantung

Selama beberapa dekade, dokter memperingatkan orang-orang yang menderita irama jantung agar menghindari kopi.

Namun, studi baru ungkap kafein pada kopi tampaknya tidak akan meningkatkan risiko yang menganggu detak jantung.

"Kami tidak melihat bukti untuk rekomendasi berbasis luas ini untuk menghindari kopi atau kafein," kata rekan penulis studi Dr. Gregory Marcus, kepala asosiasi kardiologi untuk penelitian di University of California, San Francisco.

Dikutip dari Medical Xpress, Senin (26/7/2021), selama ini dokter memperingatkan untuk menghindari kopi, karena dikhawatirkan kafein dapat memicu sentakan detak jantung yang tiba-tiba.

Marcus mengatakan kemungkinan pada beberapa individu, kafein dapat memicu sentakan pada detak jantung.

"Akan tetapi saya pikir bukti yang berkembang adalah kasus-kasus itu sebenarnya cukup langka," ungkapnya.

Selengkapnya baca di sini:

Kopi dan Kafein Tidak Mengganggu Detak Jantung, Studi Jelaskan

4. Mengubah persepsi orang yang tak percaya Covid-19

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Selama itu pula virus ganas ini telah merenggut nyawa lebih dari 4 juta jiwa di seluruh dunia.

Sementara itu, per tanggal 23 Juli 2021, Kompas.com memberitakan bahwa Indonesia menjadi negara tertinggi di dunia dalam jumlah angka kematian harian yang mencapai 1.566.

Jumlah total angka kematian di Indonesia akibat Covid-19 sendiri per tanggal yang sama mencapai 80.598 dari total jumlah yang terinfeksi sebanyak 3.082.410.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com