Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Berapi Super, Perlu Banyak Penelitian untuk Memprediksi

Kompas.com - 28/07/2021, 18:09 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Ilmuwan menyebut perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memprediksi letusan gunung berapi super.

Hal ini tak lain karena peristiwa itu sangat jarang terjadi tetapi menimbulkan efek yang sangat luar biasa bagi dunia.

Mengutip Phys, Rabu (28/7/2021) menurut peneliti tak ada model tunggal yang dapat menggambarkan bagaimana peristiwa ini terjadi. Sehingga sangat sulit untuk menentukan bagaimana gunung berapi super dapat meletus di masa depan.

Gunung berapi super sendiri didefinisikan sebagai gunung berapi yang memiliki setidaknya satu ledakan berkekuatan 8, peringkat tertinggi pada Volcanic Explosivity Index (VEI).

Dengan letusan gunung tersebut, maka gunung berarti telah melepaskan lebih dari 1000 kilometer kubik material.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Awal Zaman Kapur Picu Pengasaman Laut

 

 

Selain itu, abu yang jatuh akan meluas dan aliran piroklastik yang menutupi tanah tebalnya bisa ratusan meter. Peristiwa letusan gunung berapi super ini juga meninggalkan lubang besar di tanah yang disebut kaldera.

Namun, peristiwa ini sangat jarang, terjadi kira-kira sekali setiap 100.000 tahun. Sehingga sampai saat ini, tidak ada penjelasan unik untuk mekanisme, waktu, dan volume super erupsi yang ekstrem.

Dalam studi ini, tim peneliti pun melakukan tinjauan mendalam terhadap bukti lapangan, geokimia dan petrologi dari 13 super erupsi yang telah terjadi selama dua juta tahun terakhir.

Mulai dari letusan Gunung Taup di Selandia Baru sekitar 24.000 tahun lalu hingga yang tertua di Yellowstone di AS kira-kira 2 juta tahun yang lalu.

Selain meninjau letusan-letusan gunung berapi super ini, mereka juga meninjau studi geofisika sistem vulkanik modern yang memberikan gambaran terkini tentang sistem magmatik.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Jadi Pemicu Kepunahan Massal 450 Juta Tahun Lalu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com