KOMPAS.com – Setiap individu wajib mewaspadai titik lengah penularan Covid-19 agar risiko terpapar virus corona semakin rendah.
Banyak titik lengah penularan Covid-19 yang tidak disadari sehingga membuat orang tertular dan jatuh sakit.
Salah satu yang mungkin banyak tidak disadari adalah titik lengah di tempat kerja, mengingat saat ini masih ada para pegawai di sektor yang diizinkan untuk work from office (WFO) atau bekerja dari kantor.
Mengenai hal ini, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Yulia Sofiatin, dr., SpPD, mewanti-wanti agar masyarakat tetap memperhatikan titik lengah.
“Jangan kepedean bahwa di kantor kita sudah menjaga protokol kesehatan. Padahal, titik lengahnya banyak yang kita tidak perhatikan,” kata Dr. Yulia dalam acara Ngobrol Edukasi Santai “Mencegah Klaster Kantor dan Klaster Keluarga, Kamis, 15 Juli 2021.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Turun, Kenapa Testing juga Turun? Ini Kata Ahli
Di tengah penerapan kebijakan PPKM, para pekerja dari beberpa sektor masih harus bekerja di lingkungan kantor.
Menurut Dr. Yulia, penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan kantor masih belum cukup untuk melindungi seseorang dari penularan Covid-19.
Dilansir dari situs resmi Unpad, titik lengah yang harus diwaspadai dimulai ketika melakukan perjalan ke kantor.
Jika menggunakan kendaraan umum, pastikan para pengguna kendaraan umum menerapkan jaga jarak dengan tertib.
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online, pastikan sirkulasi udara di dalam mobilnya sudah baik.
Baca juga: Terbukti Berdampak pada Pankreas, Covid-19 Bisa Sebabkan Lonjakan Kasus Diabetes
Dr. Yulia mengatakan, selama bekerja di kantor, masyarakat juga perlu mengevaluasi penerapan protokol kesehatannya.
Salah satunya adalah kewajiban memakai masker dengan benar bagi setiap pegawai yang bekerja di kantor.
“Jangan karena di ruangan sendiri lalu buka masker, padahal kita membawa barang-barang yang mungkin sudah membawa virus sehingga banyak potensi yang bisa menularkan,” jelasnya.
Ruangan kerja harus memiliki ventilasi yang baik sehingga sirkulasi udara tidak terhambat dan aerosol yang mengandung virus tidak terlalu lama melayang di dalam ruangan.
Dr. Yulia menjelaskan bahwa aerosol yang berukuran lebih kecil akan lebih lama melayang di udara. Kondisi ini akan memburuk ketika aerosol beraa di ruangan tertutup.
Baca juga: Disarankan WHO, Orang dengan HIV/AIDS Aman Suntik Vaksin Covid-19
Untuk makan bersama, Dr. Yulia tidak menganjurkan para pegawai untuk melakukan hal tersebut karena potensi penularan yang tinggi.
“Kalau makan bersama, sudah tidak usah ditanya lagi potensi penularannya,” kata Dr. Yulia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.