Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2021, 19:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, Bumi terus berputar pada porosnya setiap 23 jam, 56 menit dan 4,09053 detik.

Kecepatan putarannya yang diukur pada khatulistiwa adalah sekitar 1.040 mph atau setara dengan 1.670 kilometer per jam.

Arah rotasi Bumi bisa disebut dengan prograde atau pergerakan dari barat ke timur dan akan terlihat seperti berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas Kutub Utara.

Dorongan dan momentum ketika Bumi berputar akan membentuk arus laut. Bersamaan dengan adanya aliran angin atmosfer, fenomena ini akan menghasilkan pola iklim hingga membawa curah hujan ke seluruh dunia.

Namun apa yang terjadi apabila Bumi berhenti berputar?

Baca juga: Hari Ini Ada Fenomena Perihelion Merkurius, Apa Dampaknya ke Bumi?

Dilansir dari Live Science, Minggu (25/7/2021), dampak yang akan terjadi jika Bumi berhenti berputar adalah robeknya permukaan Bumi karena momentum sudut yang terus bergerak.

Apa itu momentum sudut?

Sebelumnya perlu diketahui istilah Momentum linier, yakni hasil dari massa suatu benda dan kecepatannya, termasuk arah dan kecepatan. Contohnya, saat mobil direm mendadak, penumpang akan bergerak maju karena momentum linier.

Sementera momentum sudut adalah hasil dari gaya rotasi  dengan momentum linier. Ini adalah produk dari momen yang disebut inersia (gaya rotasi yang diperlukan untuk memutar massa) dan kecepatan sudut. Contohnya, seorang pemain sepakbola di posisi quarterback memberikan momentum sudut ke bola saat ia melayang di udara menuju penjaga gawang.

Ketika Bumi berhenti berputar, momentum sudut pada udara, air, dan bebatuan di khatulistiwa tidak akan ikut berhenti. Mereka akan terus bergerak dengan kecepatan 1.100 mph.

Gerakan tersebut akan merobek permukaan Bumi dan menjadikannya berbentuk pecahan yang melayang ke atmosfer dan luar angkasa.

"Begitu sesuatu berputar, Anda harus mengerahkan kekuatan yang sama (ke arah yang berlawanan) untuk menghentikannya berputar." kata James Zimbelman, Ahli Geologi Senior Emeritus di Smithsonian's National Air and Space Museum di Washington DC. 

Baca juga: Gunung Berapi Super di Mantel Bumi Membuat Lempeng Kerak Bumi Berotasi

Namun, tidak semua akan hilang apabila Bumi berhenti berputar. Zimbelman mengatakan bahwa potongan yang terlepas dari permukaan akan kembali saat Bumi melanjutkan perjalanannya mengelilingi matahari.

Seperti meteroit yang melesat melintasi langit, sisa-sisa mereka akan berakhir di ujung atmosfer dan luar angkasa dan akan ditarik ke permukaan oleh gravitasi planet

Jika Bumi berputar ke arah berlawanan

Sementara itu, bagaimana jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com