Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Luka Pendarahan, Ahli Kembangkan Lem Super dari Bisa Ular Ini

Kompas.com - 25/07/2021, 12:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Racun pada hewan dianggap menakutkan karena dapat mencelakai kita. Namun siapa sangka, beberapa racun ternyata juga bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.

Sebuah tim peneliti kini tengah mengembangkan lem super yang berasal dari bisa ular lancehead (Bothrops atrox).

Lem super tersebut berfungsi sebagai perekat alami untuk menghentikan pendarahan dalam waktu kurang dari satu menit.

Mengutip Science Alert, Sabtu (24/7/2021) lancehead merupakan salah satu ular paling berbisa di wilayah Amerika Selatan.

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Ular untuk Pantau Radiasi Radioaktif Fukushima

Racunnya menyebabkan pembekuan berlebihan sampai tubuh mangsa kehabisan kapasitasnya untuk membentuk gumpalan sama sekali dan berakhir dengan pendarahan yang berlebihan, sebuah proses yang disebut koagulopati konsumsi.

Dalam studi ini, peneliti mengekstrak molekul reptilase yang bertanggung jawab atas pembekuan darah.

Enzim tersebut sudah digunakan dalam tes diagnostik laboratorium untuk mengukur kadar fibrinogen, yakni molekul yang diproduksi di hati manusia untuk pembekuan darah.

Reptilase itu kemudian ditambahkan dalam gelatin metakrilat yang dikembangkan menjadi perekat jaringan yang bekerja cepat.

Hasilnya pun menurut peneliti menjanjikan. Lem super dengan cepat dapat menutup luka hanya dalam waktu 45 detik.

"Selama trauma, cedera, dan pendarahan darurat perekat sintetis ini dapat diterapkan dengan baik kemudian tahap berikutnya menyinari dengan cahaya selama beberapa detik. Bahkan cahaya dari senter gawai pun bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan itu," ungkap Kibret Mequanint, salah satu penulis studi.

Peneliti kemudian menguji lem pada pendarahan besar pada tikus. Peneliti menemukan jika penggunaan lem itu membuat luka pada tikus tak memerlukan jahitan tambahan.

"Kami membayangkan bahwa lem super ini akan digunakan untuk menyelamatkan nyawa di medan perang atau trauma kecelakaan lainnya. Aplikatornya juga mudah masuk ke kotak P3K," tambah Mequanint.

Meski begitu, pemanfaatnnya di dunia medis masih harus menjalaniuji klinis terlebih dahulu.

Studi yang dipublikasikan di Science Advances ini hanyalah salah satu dari banyak penelitian penggunaan komponen racun untuk menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Berukuran Jauh Lebih Kecil, Laba-laba Berbisa Sering Memangsa Ular

Beberapa penelitian lain seperti racun lebah sebagai pengobatan kanker hingga racun platipus untuk diabetes pun juga tengah dikembangkan.

Selain itu juga penelitian racun laba-laba jaring corong Pulau Fraser berpotensi membantu korban serangan jantung.

Protein kecil pada racun mampu menghentikan sinyal kematian sel yang disebabkan oleh kekurangan oksigen. Tentunya bagi orang-orang yang tengah berjuang dengan penyakitnya, ini bisa mengubah hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com