Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet, Penyakit Langka Ini Muncul Lagi di Amerika Serikat

Kompas.com - 23/07/2021, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

"Risiko (penularan cacar monyet) terhadap masyarakat umum ditengarai rendah," kata juru bicara CDC.

CDC mengatakan dari 200 orang yang dilacak, tidak satu pun dari mereka yang masuk ke dalam golongan risiko tinggi terpapar cacar monyet.

Penyakit apa itu cacar monyet?

Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan penyakit ini masuk dalam keluarga yang sama dengan cacar air, tetapi relatif kurang ganas.

Umumnya, penyakit cacar monyet ini menular di sejumlah kawasan tengah dan barat di Afrika, dekat hutan tropis.

Gejala cacar monyet mencakup beberapa hal, antara lain sebagai berikut.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Ditemukan di Indonesia, Bagaimana Menghindarinya?

 

  • Demam, pusing, bengkak, nyeri punggung, nyeri otot, dan kurang bergairah (lesu).
  • Setelah demam, ruam pada kulit bisa terjadi. Ruam kulit kerap muncul pada bagian wajah kemudian menyebar ke bagian lain tubuh, biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Ruam tersebut sangat gatal dan bisa mencapai beberapa tahap sampai akhirnya pengidap mengalami kapalan, yang kemudian rontok. Rangkaian ruam itu bisa menimbulkan bekas luka pada kulit.

Kendati sebagian besar kasus cacar monyet tergolong tidak serius, terkadang menyerupai cacar air dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa pekan.

Namun, cacar monyet bisa menjadi ganas. Menurut CDC, satu dalam 100 kasus cacar monyet menyebabkan kematian.

Meskipun merupakan penyakit langka dan pernah mewabah di Amerika Serikat pada tahun 2003, namun hanya 47 kasus cacar monyet terkonfirmasi yang berkaitan dengan tikus-tikus yang didatangkan dari luar negeri.

Baca juga: Cacar Monyet dan Cacar Air Berbeda, Kenali Keduanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com