Berdasarkan uji klinis tersebut, para peneliti mengatakan bahwa kemanjuran vaksin Sinovac cukup tinggi dalam mencegah gejala Covid-19. Bahkan, 100 persen mencegah potensi rawat inap di rumah sakit, setidaknya 14 hari setelah dosis kedua.
Kendati demikian, analisis tersebut akan memerlukan uji coba lebih lanjut.
Peneliti menulis, analisis anti-RBD berkembang pada 89,7 peserta dalam subset sampel studi ini, dan 92 persen dari mereka yang seropositif juga menghasilkan tingkat perlindungan antibodi penawar setidaknya 14 hari setelah dosis kedua.
Peneliti menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 yang menggunakan innactivated viruses (virus yang dilemahkan) telah menunjukkan perlindungan terhadap infeksi yang menjanjikan dalam uji praklinis.
Sebelum diujikan pada manusia, vaksin ini telah menunjukkan respons antibodi penetral saat diujikan pada tikus dan kera rhesus.
Baca juga: Vaksin Sinovac Diizinkan untuk Anak, Bagaimana Hasil Uji Klinisnya?
Coronavac yang dikembangkan Sinovac menginduksi antibodi penetral spesifik SARS-CoV-2 secara efektif dalam menetralkan sepuluh strain SARS-CoV-2 yang representatif.
Peneliti Turki ini juga mengamati juga vaksin sejenis yang diproduksi produsen vaksin asal India, Bharat Biotech.
Vaksin Covid-19 ini pun menunjukkan respons imun yang cepat dan kuat terhadap virus SARS-CoV-2, tanpa perubahan histopatologis di paru-paru.
Peneliti menyimpulkan bahwa tolerabilitas CoronaVac dalam penelitian ini sangat baik. Bahkan, kejadian efek samping vaksin Sinovac ini, sebagian besar merupakan kejadian sistematik yang rendah.
Lebih lanjut peneliti mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan sebelum munculnya varian virus corona, serta menyasar pada populasi usia muda dan berisiko rendah.
Sehingga diperlukan data dan studi lebih lanjut tentang kinerja vaksin Sinovac, CoronaVac untuk menunjukkan kemanjuran vaksin atau efikasi terhadap varian yang menjadi perhatian, serta durasi perlindungan yang dapat diberikan.
Baca juga: Vaksin Sinovac Resmi Dapat Izin BPOM, Efikasi Uji Capai 65,3 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.