Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Konsep Sistem Pengobatan Tradisional Bukan Cuma tentang Obat Herbal

Kompas.com - 08/07/2021, 18:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski kecanggihan teknologi telah mampu membuat berbagai metode dan terapi pengobatan modern, pengobatan tradisional juga tidak boleh dilupakan.

Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang masyarakatnya masih banyak memakai pengobatan tradisional.

Beberapa negara lain seperti China, Jepang, India dan sebagainya juga masih kerap mempraktikkan sistem pengobatan tradisional.

Baca juga: 5 Resep Obat Tradisional dari Sambiloto, Atasi Tifus hingga Diabetes

Guru Besar Dosen Departemen Biologi, FST, Universitas Airlangga, Prof Dr Mangestuti Agil MS, Apt mengatakan, sistem pengobatan tradisional bukan hanya perihal obat-obatan atau ramuan herbal.

Tetapi, sistem pengobatan memiliki konsep yang lebih kompleks daripada perkara obat dan ramuan tersebut.

Menurut Mangestuti, konsep sistem pengobatan tradisional yang berlaku di semua wilayah, termasuk Indonesia, China hingga Jepang dan daerah-daerah lain itu sama, yakni harmonisasi antara pikiran, tubuh, dan spiritual

"Harus terintegrasi, body (tubuh), mind (pikiran), dan spirit (spiritual). Itu adalah konsep dasar. Sehingga, tidak boleh salah satu dari ketiga tersebut ada yang lemah," kata Mangestuti dalam diskusi daring bertajuk Ramuan Etnis Nusantara : Etnis Jawa dan Madura dalam Praktek Masyarakat Kekinian, Sabtu (26/6/2021).

Integrasi antara fisik, mental, spiritual adalah interaksi yang kompleks untuk mendapatkan kehidupan yang berkualitas.

"Tentunya yang dimaksud kehidupan yang berkualitas itu yang bahagia, sehat dan sejahtera," kata 

Saat tubuh dan pikiran disertai spiritual dapat terhubung dengan baik, maka kita akan hidup sehat dan tumbuh menjadi kuat.

Pengobatan tradisional secara empirisnya merupakan herbs (herbal) tunggal ataupun ramuan yang sudah dicoba sejak ratusan tahun.

Mangestuti mencontohkan, beberapa hal yang telah dari dahulu dilakukan oleh etnis Jawa, dua diantaranya seperti masyarakat Solo atau Yogyakarta.

Dari dahulu, masyarakat atas perintah kerajaan tidak pernah meninggalkan kegiatan spiritual atas berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara fisik maupun pemikirannya, seperti meditasi dan berpuasa.

"Kalau itu (spiritual) enggak, ini akan pincang," ujarnya.

"Jadi kita sudah minum vitamin C, vitamin E, tapi kita tidak berusaha ada waktu untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk," ucap dia.

Meditasi juga menjadi salah satu cara untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan spiritual.

"Meditasi itu jangan diartikan sebagai hal-hal yang halal-haram, tetapi ini keilmuan. Penyatuan tubuh, pikiran, dan spiritual," kata dia.

Baca juga: Kenapa Meditasi Bisa Bikin Kita Lebih Fokus? Sains Jelaskan

Ilustrasi meditasi di rumah. PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA Ilustrasi meditasi di rumah.

Menurut Mangestuti penyatuan antara tubuh, pikiran, dan spiritual ini jelas ada di dalam sistem pengobatan diri kita dan tidak bisa diabaikan begitu saja.

Lebih lanjut, Mangestuti juga mencontohkan kasus seorang penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi, bahkan merusak salah satu bagian matanya.

Meski pasien tersebut masih tetap mendapatkan perawatan dari dokter ahlinya, tetapi pasien itu tetap menambahkan alternatif berobat dengan mengonsumsi herbal.

"Menurut saya ya ini, ini boleh, tetapi jangan berharap terlalu banyak dengan herbalnya. Kalau Anda (pasien) tidak betul-betul tadi itu (penyatuan) body, mind, and spirit (tubuh, pikiran dan spiritual)," jelasnya.

Maksud daripada penyatuan tubuh, pikiran dan spiritual dalam hal ini juga diartikan sebagai kendala atau kontrol diri terhadap sesuatu yang akhirnya tetap akan memperburuk kondisi pasien, meskipun sudah mengonsumsi obat herbal disamping pengobatan dokter.

"Contohnya, pasien terus mendapatkan perawatan dokter dan menambah konsumsi herbal, tetapi pikiran dan tubuhnya ingin makan-makanan enak yang berisiko meningkatkan kadar gula darah ya sama saja percuma," ujar Mangestuti.

"Kekuatan pengobatan alamiah itu ada di dalam tubuh kita sendiri," tegasnya.

Jadi kekuatan terbesar untuk mendapatkan kekuatan sehat, yang kita sering lupa adalah harmonisasi antara tubuh, pikiran, dan spiritual sebaik mungkin.

Baca juga: Studi Ungkap Manfaat Meditasi Harian untuk Kesehatan Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com