KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki fase kritis. Peningkatan jumlah infeksi tersebut akibat semakin banyaknya mutasi dan varian baru Covid-19.
Hingga saat ini, ada 4 varian Covid-19 yang diklasifikasikan sebagai variant of concern (Voc) atau yang perlu diwaspadai global, yakni varian Alpha, Betta, Gamma, dan Delta.
Kategori kedua adalah variant of interest (Voi) atau yang perlu mendapat perhatian global yakni varian Epsilon, Iota, Zeta, Theta, dan Kappa.
Baca juga: Ahli: Orang yang Tak Mau Divaksin Covid-19 Jadi Pemicu Munculnya Varian Baru
Berikut beberapa fakta mengenai varian baru Covid-19 yang perlu Anda ketahui:
1. Fatality rate (tingkat keparahan)
Sejauh ini diyakini bahwa varian baru Covid-19 telah menambah beban pasien dari segi keparahan gejala, dibandingkan dengan virus aslinya.
Varian Covid-19 Alpha merupakan yang terbanyak, 86 persen, dengan fatality rate 1,9 persen.
Kemudian ini dilanjutkan fatality rate akibat infeksi varian baru Delta yakni 12,9 persen, lalu Beta 0,4 persen dengan fatality rate 1,4 persen.
2. Kecepatan penularan varian baru
Fatality rate varian baru Delta menetap 0,1 persen dalam 28 hari. Namun pada kasus traveller yang riwayat perjalanannya tidak terdeteksi, varian ini lebih cepat menyebar yaitu sebesar 11,3 persen dibandingkan Kappa 10,8 persen dan Alpha 8 persen.
Penularan varian baru Covid-19 bisa terjadi melalui mulut, hidung, maupun mata.
Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Pasar Kemis, dr Wita Prominensa SpPK mengatakan, banyak di antara varian baru ini ternyata memiliki kemampuan transmisi atau penularan yang lebih progresif dan cepat 20 persen dibandingkan dengan virus aslinya.
"Median interval untuk transmisi atau penularan varian Delta dan Alpha adalah 4 hari," kata Wita melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.