Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abaikan, 7 Efek Buruk Bermain Gadget dan Internet pada Anak-anak

Kompas.com - 04/07/2021, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli menilai penggunaan  internet dan gawai (gadget) saat ini semakin mengkhawatirkan, terlebih pada masa pandemi Covid-19. 

Hal ini disampaikan oleh Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah- Puri Indah, Meriyati M.Psi, Psi dalam diskusi daring bertauk Kesehatan Mental Anak dan Remaja di masa Pandemi, Selasa (29/6/2021).

Selain dipakai oleh mereka saat ada jadwal belajar online, umumnya anak dan remaja menggunakan gawai untuk aktivitas lainnya seperti bermain games, berselancar di sosial media, dan lain sebagainya.

Baca juga: Kecanduan Gadget Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Tips Menguranginya

Bahkan, tidak sedikit yang setiap waktu di hari-harinya tidak lepas dari penggunaan gawai (gadget).

"Internet dan gawai ini bagai pisau bermata dua. Tergantung bagaimana kita menggunakannya," kata Meriyati.

Meriyati mengungkap, ada dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak.

Dampak positif internet dan gawai (gadget) :

- Update informasi

- Mempermudah interaksi

- Mempersingkat waktu dan jarak

- Alat rekreasi

Dampak negatif internet dan gadget:

- Kurang konsentrasi

- Kurang sosial

- Kurang motivasi

- Akses informasi tanpa seleksi

- Tidak menjadi diri sendiri

- Malas gerak

Tidak hanya itu, ditambahkan Meriyati, penggunaan gadget juga sangat mungkin berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka.

Berikut beberapa efek buruk yang bisa terjadi jika anak-anak terpapar gawai dalam jangka waktu yang panjang.

1. Cyber bullying

Pengaruh kesehatan mental akibat penggunaan internet dan gawai yang berlebihan pertama adalah cyber bullying.

Dalam hal ini, bukan hanya seseorang bisa menjadi korban pembulian yang dilakukan oleh orang lain melalui gadget.

Melainkan, internet juga memperbesar risiko seseorang menjadi pelaku pembulian.

"Cyber bulying, misalnya mudah membuat akun palsu, membuat seseorang dengan mudah mem-bully orang lain," kata Meriyati. 

2. Adiksi (kecanduan) 

Pengaruh kesehatan mental berikutnya yang sangat berpotensi akibat penggunaan gawai dan internet yang berlebihan, adalah kecanduan terhadap berbagai kegiatan yang bisa dilakukan melalui internet dan gadget.

Seperti kecanduan games, internet, sosial media dan juga online shopping.

Jika hal ini tidak segera disadari dan dibenahi oleh orangtuanya, maka kecanduan-kecanduan tersebut bisa merugikan anak-anak dan orang lain.

Contohnya seperti kasus seorang remaja (kelas 2 SMP) asal Sidoarjo, Jawa Timur yang rela mencuri dan membakar rumah tetangganya akibat kecanduang game online.

Ia membakar rumah tetanggnya lantara tidak mendapatkan uang untuk isi ulang atau top up game online, pada 8 Mei 2021 lalu.

Tidak hanya itu, akibat game online ini juga, seorang remaja perempuan asal Jambi nekat kabur dari rumah dan terlantar di bandara Soekarno-Hatta, karena ingin bertemu dengan pria sekaligus lawan mainnya di sebuah game online.

Meriyati menegaskan, internet dan gawai itu tidak akan menjadi masalah dan tidak akan merugikan orang lain, jika tidak digunakan berlebihan.

Baca juga: Orangtua, Begini Cara agar Anak Tidak Kecanduan Gadget

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com