Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ground Glass Opacity, Hasil Rontgen Paru Putih Akibat Covid

Kompas.com - 04/07/2021, 08:05 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu kondisi pasien Covid-19 yang menjadi perhatian adalah tampilan hasil rontgen yang menunjukkan paru-paru menjadi putih dalam waktu singkat. Kondisi ini dinamakan ground glass opacity (GGO). Artikel ini akan menjelaskan lebih detail mengenai kondisi ini.

Apa itu GGO

GGO adalah kondisi abnormal pada paru-paru yang ditandai dengan area berwarna putih atau abu-abu pada hasil rontgen atau CT scan paru. Normalnya, paru-paru akan berwarna hitam ketika di rontgen. Ini menunjukkan bahwa paru-paru adalah jaringan lunak.

Namun pada kasus Covid-19, hasil rontgen paru menunjukkan area berwarna putih atau abu-abu. Ini menunjukkan bahwa jaringan paru pada pasien Covid-19 mengalami pemadatan jaringan.

Baca juga: Tidak Hanya Plasma Konvalesen, Ini Pilihan Terapi Covid-19

Penyebab pemadatan jaringan pada paru-paru ini bermacam-macam. Beberapa diantaranya adalah ruang udara terisi cairan atau jaringan, dinding alveoli menebal, atau jaringan paru yang menebal.

GGO ini bukan hanya muncul pada pasien covid. Sebelumnya, kondisi ini muncul pada pasien pneumonia, interstitial lung disease, edema paru, perdarahan alveolar, dan EVALI atau e-cigarette or vaping use-associated lung injury.

GGO pada pasien Covid-19

Sebuah studi di Wisma Atlet Jakarta menunjukkan bahwa 31,5 persen pasien yang terinfeksi Covid-19 memiliki pneumonia yang terdeteksi dengan adanya GGO pada hasil pemeriksaan parunya. Penelitian lainnya di Jakarta juga menemukan hasil yang hampir sama, yaitu pada 33,3 persen pasien ditemukan GGO.

GGO pada foto toraks pasien Covid-19 khasnya dimulai dari bagian pinggir paru-paru, yaitu sebesar 63,3 persen dari total temuan kasus. Kondisi ini jarang dimulai dari tengah paru-paru. Selain itu tampilannya khas karena berbentuk bulat atau oval.

Baca juga: Positif Covid-19, Dirawat di Rumah Sakit atau Isolasi Mandiri?

Penelitian lain yang dilakukan di Jakarta menunjukkan bahwa sebanyak 73,3 persen radiograf yang menunjukkan ground glass opacity terjadi bilateral di kedua paru-paru.

Pasien dengan gejala berat akan menunjukkan keterlibatan paru yang luas hingga lebih dari 50 persen hanya dalam waktu 24 sampai 48 jam saja. Biasanya kondisi ini diketahui dari foto toraks berseri dan dapat diamati dengan gejala klinis yang memburuk.

Pada pasien ini saturasi oksigen biasanya sudah berada di bawah 93 persen dan berisiko terjadi gagal napas. Jika ini terjadi, dokter akan merekomendasikan penggunaan ventilator mekanik dan harus dirawat di ICU.

Apakah GGO bisa sembuh

Sebuah studi yang dipublikasikan di Respiratory Medicine menunjukkan bahwa sebanyak 70 persen pasien dengan pneumonia masih ditemukan GGO hingga tiga bulan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kondisi GGO biasanya akan mempengaruhi fungsi paru seperti napas pendek, mudah lelah, dan gangguan pernapasan lainnya. Namun, menurut dr. Heidy Agustin, Sp.P(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), kondisi ini bisa disembuhkan perlahan dengan ditunjang beberapa obat-obatan sesuai dengan saran dokter.

Durasi sembuhnya kondisi ini tergantung seberapa parah jaringan paru yang terkena. Semakin banyak jaringan fibrosis pada paru-paru pasien, maka waktu yang diperlukan untuk sembuh akan semakin lama. 

Baca juga: Kenali, Begini Ciri-ciri Sembuh dari Covid-19

Selain itu dr. Heidy juga merekomendasikan agar pasien dengan ground glass opacity tetap berolahraga rutin sesuai dengan kemampuan pasien untuk melatih fungsi paru agar bisa kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com