Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Cara Varian Delta Menular dengan Cepat

Kompas.com - 03/07/2021, 13:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.comVarian Delta merupakan salah satu varian baru virus corona yang tengah mewabah di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Memiliki kemampuan transmisi atau penularan yang sangat tinggi, varian ini lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.

Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K), dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan bahwa Delta juga bisa mengelabui sistem imun tubuh.

“Jadi, kalau ada virus masuk, biasanya otomatis sistem imun kita akan bereaksi melakukan perlawanan. Nah, virus (varian Delta) ini mengelabui sistem imun kita dan seseorang itu akan menjadi sakit,” jelas Erlina dalam webinar bertajuk “Isolasi Mandiri Pasien Covid”, Jumat, (2/7/2021).

Baca juga: Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Ini Bedanya dengan Varian Delta

Delta telah dikaitkan dengan penularan di rumah tangga yang diperkirakan 60 persen lebih tinggi dibandingkan penularan varian lain.

“Karena saking banyaknya yang terjangkit, akhirnya banyak juga yang memerlukan perawatan di rumah sakit,” katanya.

Erlina menjelaskan, infeksi varian Delta menimbulkan gejala yang sedikit berbeda dari varian yang lama.

Adapun gejala yang muncul cenderung flu yang berat, seperti sakit kepala, demam, batuk, pilek, dan bersin-bersin.

Menurut Erlina, orang yang memakai masker akan mudah jatuh sakit jika menghirup udara yang mengandung virus.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Johnson & Johnson Beri Perlindungan dari Varian Delta

“Kalau bersin-bersin ini kan sebagian dari droplet itu yang keluar ukurannya sangat kecil (aerosol) seperti uap. Dia (droplet) melayang-layang di udara. Kalau ada yang lewat di lokasi tersebut tanpa pakai masker, maka akan menghirup udara tersebut. Akhirnya, dengan mudahnya menjadi sakit, apalagi virus itu sangat pintar mengelabui sistem imun,” paparnya.

Lebih lanjut, Erlina mengatakan bahwa varian Delta dapat berpengaruh terhadap efektivitas vaksin sehingga harus diwaspadai.

Mengenai varian baru virus corona, Erlina memaparkan tiga kriteria yang harus diwaspadai, yakni:

1. Bersifat lebih mudah menular atau transimisinya sangat tinggi.

2. Lebih berbahaya.

3. Memiliki sifat yang dapat menurunkan efektivitas vaksin.

Jika varian baru virus corona memiliki salah satu kriteria tersebut, ia akan dimasukkan dalam kelompok variant of concern atau varian yang perlu perhatian khusus.

Baca juga: Siapa yang Paling Berisiko Terinfeksi Virus Corona Varian Delta?

Penting diketahui bahwa kemungkinan terjadinya mutasi virus akan semakin tinggi jika penularannya semakin banyak.

“Jadi, kalau enggak mau ada mutasi, cegahlah penularan. Kalau enggak mau ada penularan, jalankan prokes (protokol kesehatan), lakukan vaksinasi, dan tingkatkan sistem imun,” ujar Erlina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com