Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Cangkang Es Misterius di Sekililing Tata Surya, Namanya Awan Oort

Kompas.com - 30/06/2021, 18:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Di bagian terdingin dan tergelap sistem tata surya kita - wilayah yang belum terjamah oleh pesawat ruang angkasa manusia - terdapat awan dingin aneh yang mengandung materi dari bintang lain.

Selama beberapa pekan di musim panas 2020, orang yang tinggal di bagian Bumi utara dapat melihat "pengunjung langka" di tata surya kita.

Jika dilihat menggunakan teropong, benda ini berbentuk seperti komet klasik - memiliki bagian inti yang terang benderang dan ekor panjang, yang terbentuk dari es yang diledakkan menjadi gas oleh panas dari Matahari.

Dia bisa dilihat dengan mata telanjang pada awal Juli. Namun tiba-tiba menghilang.

Tidak seorang pun yang melihat komet itu - yang diberi nama C/2002 F3 atau Neowise - akan melihatnya lagi. Begitu pun juga dengan anak-anak mereka. Atau bahkan beberapa generasi setelah anak-anak dari anak-anak mereka lahir.

Pendeknya, komet ini tidak akan terlihat lagi hingga 6.800 tahun mendatang.

Baca juga: Bumi Menyerap Panas 2 Kali Lebih Banyak Dibanding 2005, Ini Penyebabnya

Lintasan singkatnya itu kemudian dikenang bukan karena seberapa lama dia akan melintasi Bumi lagi. Banyak komet melewati langit dalam rentang hidup manusia.

Neowise dikenang karena diperkirakan berasal dari bagian tata surya kita yang paling jarang dieksplorasi dan paling misterius — Awan Oort yang luas dan beku.

Awan Oort berada di jangkauan terjauh tata surya kita, di luar sabuk asteroid dan gas-gas raksasa, lebih jauh dari dunia beku Uranus dan Neptunus, bahkan jauh di luar orbit terpanjang Pluto.

Awan itu terletak di luar tepian heliosfer, gelembung plasma yang dipancarkan oleh Matahari, yang menyelimuti tata surya kita dan penanda batas ruang antarbintang.

Seperti cangkang yang sangat besar, Awan Oort menelan tata surya kita — tidak hanya di sepanjang ruang di mana planet-planet, asteroid, dan planet kerdil berada, namun meluas ke segala arah.

Satu-satunya masalah adalah, kita tidak sepenuhnya yakin bahwa kubah es raksasa ini benar-benar ada di sana.

Para astronom belum pernah secara langsung melihat Awan Oort, dan pesawat luar angkasa terjauh yang pernah dikirim manusia - Voyager 1 - tidak akan tiba di sana dalam waktu 300 tahun lagi.

Tetapi penelitian baru dan misi luar angkasa yang akan datang mulai mengungkapkan beberapa misterinya. Kunjungan dari komet jauh seperti C/2002 F3 (Neowise) juga memberikan beberapa petunjuk.

Komet Neowise yang diabadikan di Hungaria, 14 Juli 2020.Shutterstock/Varga Jozsef Zoltan Komet Neowise yang diabadikan di Hungaria, 14 Juli 2020.

Apa itu Awan Oort?

Awan Oort pertama kali diprediksi oleh Jan Oort pada 1950 untuk menjelaskan keberadaan komet seperti Neowise.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com