Sedangkan bayi yang terkena pneumonia mungkin tidak menampakkan gejala, namun beberapa kasus menimbulkan gejala lemas, muntah, dan sulit makan.
Sementara itu, orang lanjut usia (lansia) memiliki gejala yang lebih ringan, seperti suhu tubuh rendah dan kebingungan.
Cukup sulit untuk membedakan gejala pneumonia dan flu. Pasalnya, pneumonia tampak seperti komplikasi flu dan pilek.
Ini terjadi karena virus yang menyebabkan flu atau pilek juga masuk ke paru-paru. Meski demikian, gejala pneumonia dapat jauh lebih buruk dari penyakit umum tersebut.
Gejala flu cenderung muncul perlahan. Orang yang terkena flu, lebih mungkin untuk bersin dan sakit tenggorokan.
Baca juga: Apa Itu Pneumonia, Jenis Penyakit Pernapasan yang Ramai Saat Ini?
Dilansir dari WebMD, 4 Februari 2020, orang yang terserang flu umumnya mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, batuk kering, dan kelelahan.
Gejala-gejala ini biasanya mereda dalam 2 hingga 5 hari, namun gejala sakit tenggorokan dapat bertahan lebih lama.
Siapa saja bisa terserang pneumonia, namun kelompok-kelompok tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi, yakni:
1. Bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun
2. Orang yang berusia 65 tahun ke atas
3. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena obat-obatan
4. Orang dengan kondisi kesehatan kronis
Baca juga: Imunisasi Jadi Kunci Cegah Pneumonia pada Bayi dan Balita
5. Orang yang baru terserang infeksi pernapasan
6. Orang yang sedang dirawat di rumah sakit, terutama jika sedang menggunakan ventilator
7. Orang yang pernah terserang stroke
8. Orang yang merokok
9. Orang yang pernah terkena iritasi paru-paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.