Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia, Komet Raksasa Masuki Tata Surya Bagian Dalam

Kompas.com - 27/06/2021, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Dijelaskan Marufin, komet 2014 UN271 ini memiliki orbit sangat lonjong mendekati parabola dan dapat dipastikan berasal dari awan komet Opik-Oort.

Yakni wilayah dingin membekukan yang berjarak 2.000 sampai dengan 50.000 Satuan Astronomi (SA) dari Matahari dan menjadi tapal batas terluar tata surya kita.

"Identitas 2014 UN271 terungkap melalui analisis citra-citra Dark Energy Survey," kata Marufin.

3. Periode rotasi

Komet raksasa yang satu ini diketahui mengelilingi Matahari dengan periode sangat panjang (sekitar 3 juta tahun), aphelion 40.000 SA, dan perihelion hanya 10,95 SA.

Sementara, magnitudo mutlaknya +7,8 sehingga 2014 UN271 berdiameter 100 s/d 200 km.

Obyek dari awan komet Opik-Oort pada dasarnya adalah sebuah kometisimal (bakal intikomet), sehingga 2014 UN271 merupakan salah satu intikomet terbesar.

Mungkin setara atau bahkan lebih besar dari intikomet Sarabat (C/1729 P1) yang ~100 km.

4. Tak berpotensi tabrakan

Disampaikan Marufin, saat ini 2014 UN271 masih lebih jauh ketimbang Uranus, namun sudah memperlihatkan tanda-tanda aktivitas komet yang khas.

Satu dekade ke depan, 2014 UN271 akan tiba di titik perihelionnya yang setara dengan jarak Matahari-Saturnus.

"Tak ada potensi tumbukan dengan planet apapun," ucap dia.

Baca juga: Ramai Lintang Kemukus di Tuban, Apa Itu Komet dan Kenapa Ada Ekornya?

5. Ketampakannya sangat redup

Lebih lanjut, meskipun saat ini sedang dalam perjalanan memasuki tata Surya bagian dalam, tetapi Komet 2014 UN271 juga bakal sangat redup.

Bahkan, kecerlangannya hanya seterang Pluto sehingga butuh teleskop berdiameter minimal 200 mm untuk mengamatinya.

Namun bagi jagat astronomi, kata dia, tibanya 2014 UN271 di titik perihelion menyajikan kesempatan emas guna mengeksplorasi benda langit purba yang masih mengandung jejak-jejak tumbuh kembangnya tata surya kita sedari awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com