Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2021, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Mungkin masih banyak orang yang menganggap sama antara margarin dan mentega. Meski tampak sama, keduanya adalah produk olahan yang berbeda.

Mentega merupakan olahan susu yang menjadi lemak padat. Susu yang dapat diolah menjadi mentega adalah susu sapi, susu kambing, dan susu domba.

Sedangkan margarin adalah produk non-dairy pengganti mentega yang dibuat dari minyak sayur, air, garam, dan emulsifier.

Oleh sebab itu, margarin lebih banyak digunakan oleh vegan dibandingkan mentega. Namun, ada juga margarin yang dicampur dengan susu.

Selengkapnya, berikut adalah perbandingan antara mentega dan margarin, dilansir dari Healthline, 17 April 2018.

Baca juga: Sabun VS Hand Sanitizer, Mana yang Lebih Efektif untuk Mencuci Tangan?

Manfaat mentega

Mentega mungkin memiliki kandungan nutrisi yang tidak ditemukan pada produk olahan lain. Misal, mentega dari sapi yang diberi makan rumpu dapat memberikan vitamin K2.

Adapun vitamin K2 merupakan nutrisi yang dikaitkan dengan manfaat peningkatan kesehatan tulang.

Selain itu, ada juga kandungan Conjugated Linoleic Acid (CLA) yang memiliki sifat antikanker serta menurunkan persentase lemak dalam tubuh.

Kandungan lainnya adalah butyrate yang mampu melawan peradangan, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan mencegah penambahan berat badan.

Risiko konsumsi mentega

Beberapa ahli telah menyarankan untuk membatasi konsumsi mentega karena banyaknya lemak jnuh dan kolesterol di dalamnya.

Baca juga: Kopi VS Teh Hijau, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mentega terdiri dari sekitar 50 persen lemak jenuh. Studi observasional telah mengamati hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung.

Sebuah tinjauan terhadap penelitian baru-baru ini mengatakan, makan lebih sedikit lemak jenuh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung hingga 17 persen.

Tidak hanya tinggi lemak jenuh, mentega juga kaya akan kolesterol yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung.

Para ahli kesehatan telah menyarankan untuk mengadopsi pola makan rendah kolesterol, terutama bagi orang dengan hiperkolesterolemia familial, yakni kondisi genetik yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi.

Manfaat margarin

Sebagian besar jenis margarin mengandung lemak jenuh ganda yang tinggi. Jumlahnya bergantung pada jenis minyak nabati yang digunakan.

Baca juga: Madu VS Gula, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com