Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan berbagai gejala. Rambut rontok adalah salah satu gejala yang dilaporkan oleh orang yang telah pulih dari Covid-19.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat rambut rontok sebagai salah satu potensi efek jangka panjang Covid-19 yang masih diteliti.

Dilansir dari Healthline, 22 Desember 2020, berikut adalah penjelasan mengenai Covid-19 dan gejala kerontokan rambut.

Temuan para peneliti

Sebuah studi pada akhir tahun 2020 lalu menyelidiki gejala awal Covid-19 dalam kelompok kecil yang terdiri dari 63 peserta.

Dari jumlah peserta tersebut, 14 peserta atau 24,1 persennya melaporkan gejala kerontokan rambut.

Baca juga: Meski Jarang Terjadi, Sindrom Peradangan Bisa Menyerang Orang Dewasa Pasca Covid-19

Dalam penelitian ini, waktu rata-rata munculnya gejala Covid-19 berupa kerontokan rambut adalah sekitar 58 hari.

Masalah rambut rontok ini dapat diatasi pada lima dari 14 peserta. Sementara itu, sembilan peserta masih mengalami masalah kerontokan rambut saat diwawancara.

Covid-19 sebabkan rambut rontok?

Kerontokan rambut yang dialami setelah terinfeksi Covid-19 konsisten dengan kondisi telogen effluvium (TE).

Orang dengan TE melaporkan masalah rambut rontok yang tiba-tiba. Biasanya, rambut rontok dalam jumlah banyak ketika disisir atau mandi.

Kebanyakan orang dengan TE mengalami kerontokan rambut setelah 2 hingga 3 bulan dari peristiwa pemicunya.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Mencegah Efek Samping Setelah Vaksin Covid-19

Lantas, bagaimana Covid-19 dapat menyebabkan kerontokan rambut? Perlu diketahui bahwa salah satu pemicu TE adalah penyakit akut yang disertai demam.

Orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami beberapa gejala, salah satu yang paling umum adalah demam.

Selain itu, TE juga bisa dipicu oleh stres. Mungkin orang-orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami stres fisik dan emosional sehingga memicu TE.

Apakah tingkat keparahan Covid-19 pengaruhi rambut rontok?

Ada kemungkinan bahwa masalah kerontokan rambut berkaitan dengan tingkat keparahan Covid-19. Namun, mekanisme biologis di baliknya masih belum bisa dijelaskan.

Sebuah studi pada tahun 2020 mengevaluasi 175 orang dengan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Para peneliti mengamati, sejumlah besar peserta (67 persen) memiliki alopecia androgenik.

Baca juga: Memakai Masker Dobel Lebih Efektif Cegah Covid-19, Benarkah?

Studi lain di tahun yang sama membandingkan masalah kebotakan pada 336 pria yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan 1.605 pria yang dirawat bukan karena Covid-19.

Hasilnya, pria yang masalah kebotakan paling menonjol lebih mungkin untuk dites positif Covid-19.

Meski beberapa penelitian telah dilakukan, penting untuk menegaskan bahwa penelitian terkait topik ini masih terbatas.

Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memberikan penjelasan menyeluruh mengenai kaitan antara Covid-19 dan rammbut rontok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com