Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gejala Long Covid-19, Bisa Bertahan Berbulan-bulan

Kompas.com - 21/06/2021, 12:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Bagi beberapa orang, infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, meski infeksinya sudah hilang.

Kondisi ini disebut sebagai sindrom pasca Covid-19 atau long covid. Kemungkinan mengalami long covid bisa jadi tidak terkait dengan tingkat keparahan saat terkena Covid-19.

Orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala atau mengalami gejala ringan pun dapat mengalami long covid.

Gejala long covid ini bisa berbeda-beda antar individu. Secara umum, berikut adalah gejala long covid, dilansir dari Centers for Disease Control and Preventon (CDC).

Baca juga: Mengapa Setelah Divaksinasi Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi dan Menularkan Virus Corona?

1. Lemas dan kelelahan

2. Sulit konsentrasi

3. Sakit kepala

4. Hilang penciuman dan perasa

5. Pusing saat berdiri

6. Detak jantung lebih cepat

7. Nyeri dada

8. Batuk

9. Nyeri sendi atau otot

10. Depresi atau cemas

11. Demam

Baca juga: 3 Manfaat Vaksin Covid-19, Salah Satunya Cegah Gejala yang Parah

Sebenarnya, para ahli belum banyak mengetahui bagaimana Covid-19 dapat memengaruhi kondisi seseorang dari waktu ke waktu.

Beberapa pusat medis pun membuka pelayanan khusus untuk memberikan perawatan bagi orang yang mengalami gejala Covid-19 secara terus-menerus.

Adanya potensi masalah kesehatan jangka panjang dari infeksi virus corona membuat langkah pencegahan dan perlindungan harus semakin digalakkan.

Di samping gejala-gejala long covid tersebut, Covid-19 juga bisa menyebabkan kerusakan organ vital di luar paru-paru.

Meski Covid-19 dipandang sebagai penyakit yang menyerang paru-paru, ia juga dapat merusak banyak organ lainnya. Organ yang mungkin rusak akibat Covid-19 adalah paru-paru, jantung, dan otak.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ini Akhirnya Dilabeli WHO sebagai Varian Lambda

Orang yang telah pulih dari Covid-19 dapat mengalami kerusakan permanen pada jantung sehingga penyakit ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Pada paru-paru, Covid-19 dapat menyebabkan kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru tidak lagi berfungsi.

Jaringan parut yang terbentuk dapat menyebabkan masalah pernapasan untuk waktu yang panjang, sebagaimana dilansir dari MayoClinic.

Sementara itu, pada otak, Covid-19 dapat memicu penyakit stroke, kejang, dan sindrom Guillain Barre, yakni kondisi yang menyebabkan kelumpuhan sementara.

Orang dewasa dan anak-anak yang terinfeksi Covid-19 juga berisiko mengalami sindrom inflamasi multisistem.

Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Menyebabkan Efek Samping? Begini Kata Ahli

Dalam kondisi sindrom inflamasi multisistem, beberapa organ dan jaringan menjadi sangat meradang.

Sindrom lain yang mungkin dialami seseorang setelah pulih dari Covid-19 adalah sindrom pernapasan akut.

Sindrom ini merupakan gangguan kompleks yang ditandai dengan kelelahan ekstrem yang yang kian memburuk dan mengganggu aktivitas fisik serta mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com