Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2021, 20:35 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Kasus infeksi Covid-19 pada anak memang tidak sebanyak pada orang dewasa. Namun, anak tetap bisa tertular dan menularkan Covid-19.

Untuk meminimalisasi risiko penularan, para orangtua wajib mendisiplinkan anak mereka untuk menerapkan protokol kesehatan.

Di samping itu, para orangtua pun harus memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai Covid-19 pada anak.

Agar tidak ada kekeliruan informasi yang berdampak pada penanganan, berikut adalah hal yang harus diketahui tentang Covid-19 pada anak, dilansir dari Harvard Health Publishing.

1. Vaksin untuk anak-anak

Pada tanggal 10 Mei 2021, Food and Drugs Administration (FDA) memperluas otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 pada remaja berusia 12 hingga 15 tahun.

Baca juga: 13 Gejala Covid-19 pada Anak, Demam hingga Nafsu Makan Turun

Sebelumnya, vaksin Pfizer hanya boleh diberikan pada anak-anak yang berusia di atas 16 tahun.

Untuk saat ini, Pfizer adalah satu-satunya vaksin Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang bisa diberikan pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Efek sampingnya tidak jauh berbeda dengan vaksin pada orang dewasa, yakni efek samping ringan berupa kelelahan, sakit kepala, demam, dan nyeri sendi.

2. Komplikasi Covid-19 pada anak

Komplikasi Covid-19 yang mungkin terjadi adalah sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C). Kondisi ini bisa mengancam fungsi organ tubuh yang penting.

Gejala MIS-C mencakup ruam, mata merah, sakit perut, muntah, diare, kelenjar getah bening membengkak, sakit leher, bibir merah pecah-pecah, lidah lebih merah, tangan atau kaki bengkak, mudah mengantuk, dan lekas marah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal

Segera hubungi dokter jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika demam tinggi menyerang selama beberapa hari.

Dokter akan melakukan berbagai perawatan untuk melawan peradangannya dan mendukung sistem organ yang bermasalah.

Meski dalam beberapa kasus MIS-C menyebabkan kematian, sebagian besar anak yang mengalami kondisi ini berhasil pulih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com