Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto, Ahli Sebut Itu Kejadian Bingung Arah

Kompas.com - 18/06/2021, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebut bahwa matahari terbit di utara, viral di media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook pada Kamis (17/6/2021).

Postingan tersebut direkam dari Jeneponto, Sulawesi Selatan dan diunggah oleh akun Oan Guptan.

Matahari terbit dari sebelah utara..?” tulis akun tersebut.

Akun tersebut juga melampirkan sebuah video yang mengatakan bahwa matahari terbit dari utara.

Baca juga: Misteri Miringnya Inti Bumi dan Berkurangnya Panas Planet di Bawah Indonesia

“Kami menyaksikan langsung dengan mata kepala terjadi keanehan. Saya katakan ini adalah keanehhan karena sebelumnya saya belum pernah melihat di mana yang menjadi kebiasaan matahari pagi terbit di sebelah timur. Tapi sekarang baru menjelang jam 8.00 ternyata matahari sudah di posisi utara. Tidak biasa terjadi seperti itu,” ujar suara dalam video.

 

Penjelasan astronom amatir

Berkaitan dengan video ini, Kompas.com menghubungi astronom amatir Marufin Sudibyo.

Marufin menegaskan, matahari masih tetap terbit dari timur dan Bumi tetap berputar pada porosnya.

Dia berkata, rekaman yang viral dari Jeneponto, Sulawesi Selatan adalah tanda seseorang terdisorientasi atau bingung arah dan jarang mencermati fenomena langit.

"Anda akan dapat mengira Matahari terbit dari arah utara. Diramu sedikit overthinking, Anda pun bisa mengiranya akan terbit dari arah barat sebagaimana tanda apokaliptik. Padahal tidak demikian," kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

"Matahari masih tetap terbit dari kaki langit timur dan Bumi tetap berputar pada porosnya, seperti biasanya."

Untuk membuktikan bahwa matahari masih tetap terbit dari Timur, Marufin melakukan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan Google earth.

Sebagai informasi, lokasi kehebohal ini berada di MAN Binomu, Kabupaten Jeneponto.

Dalam video yang viral, Matahari terlihat berada dalam arah yang sama dengan poros sebuah bangunan panjang yang mengesankan sebagai ruang-ruang kelas.

Namun poros bangunan tersebut sesungguhnya sama sekali tak mengarah ke utara. Mendekati ke utara pun tidak.

"Pemeriksaan sederhana dengan Google Earth menunjukkan poros bangunan itu mengarah ke azimuth 63 derajat," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam sistem mata angin, arah utara memiliki azimuth 0 derajat, timur berazimuth 90 derajat, selatan berazimuth 180 derajat, dan barat berazimuth 270 derajat.

"Jadi poros bangunan tersebut lebih dekat ke arah timur, tepatnya di antara timurlaut dan timur," imbuh dia.

Marufin yang saat ini aktif di Badan Hisab dan Rukyat Nasional Kementerian Agama Republik Indonesia menerangkan, kedudukan kompleks MAN Binomu yang berada di tepi jalan menikung memungkinkan orang yang tak familiar dengannya mengalami gejala bingung arah.

"Mengira sedang menghadap ke utara, padahal justru lebih mendekati ke timur," katanya.

Simulasi astronomis, terbitnya matahari pada 17 Juni 2021 dan 17 Desember 2021 di MAN Binomu, Jeneponto, Sulawesi Selatan.Marufin Sudibyo Simulasi astronomis, terbitnya matahari pada 17 Juni 2021 dan 17 Desember 2021 di MAN Binomu, Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Hal ini bisa dibuktikan denga simulasi astronomis.

Untuk lokasi MAN Binomu pada 17 Juni 2021 TU pukul 08:00 WITA, Matahari memang berada di azimuth 63 derajat pada altitud 24 derajat dari kaki langit.

"Sepanjang April hingga Agustus setiap tahun, Matahari akan terbit di antara titik timur laut dan timur untuk lokasi tersebut," ungkapnya.

Hal ini mengikuti kemiringn sumbu rotasi Bumi dan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari sehingga menghasilkan fenomena gerak semu tahunan Matahari.

Gerak semu tahunan Matahari bersifat siklik dan mengatur musim-musim di paras Bumi kita.

Dia berkata, pada 17 Desember 2021 nanti di jam yang sama, Matahari akan berada di antara titik timur dan tenggara.

"Atau dari kompleks tersebut akan nongol dari balik bangunan masjid, jika pengamat berdiri di lokasi yang sama," imbuhnya.

Baca juga: 2021 Bumi Berputar Lebih Cepat, Apa Dampaknya untuk Manusia?

Dari penjelasan tersebut, Marufin menegaskan bahwa tak ada Matahari terbit dari utara.

"Ini hanya kejadian bingung arah yang dikombinasikan kurangnya literasi terkait gerak semu tahunan Matahari," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com