Ada misteri aneh di dalam inti Bumi. Ilmuwan menemukan inti Bumi tumbuh miring menyebabkan berkurangnya panas planet di bawah Indonesia.
Seperti dilansir dari Space, Rabu (16/6/2021), para ilmuwan hanya bisa melihat fenomena ini saat mereka mempelajari gelombang seismik, yakni getaran bawah tanah yang dihasilkan oleh gempa bumi.
Gelombang tersebut melewati inti besi padat dari planet ini. Untuk beberapa alasan, gelombang seismik tersebut bergerak melalui inti Bumi secara signifikan lebih cepat saat gelombang itu bergerak di antara kutub utara dan selatan, dibandingkan ketika mereka bergerak melintasi khatulistiwa.
Para peneliti telah mengetahui perbedaan pergerakan gelombang seismik tersebut selama beberapa dekade, yang dikenal sebagai anisotropi seismik. Akan tetapi, para ilmuwan ini tidak dapat memberikan penjelasan yang konsisten dengan data yang tersedia.
Selengkapnya baca di sini:
Misteri Miringnya Inti Bumi dan Berkurangnya Panas Planet di Bawah Indonesia
Varian Delta atau yang sebelumnya disebut varian B.1.617.2 (pertama kali diidentifikasi di India) merupakan salah satu variant of concern WHO karena sangat menular.
Kabar baiknya, vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian tersebut, efikasinya hingga 92 persen. Ini merupakan data terbaru dari Public Health England (PHE) yang diterbitkan sebagai pra-cetak atau pre-print.
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca dapat mencegah risiko rawat inap karena varian Delta sampai 92 persen. Selain itu, tidak ada kematian di antara mereka yang divaksinasi.
Selain memberi perlindungan terhadap varian Delta, vaksin AstraZeneca juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap varian Alpha (sebelumnya disebut varian B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris).
Selengkapnya baca di sini:
Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Efektif 92 Persen Lawan Varian Delta