KOMPAS.com- Alam semesta selalu memiliki kejutan yang unik, salah satunya fenomena langka bergabungnya tiga galaksi yang berhasil disaksikan astronom.
Belum lama ini, sebuah studi menemukan tujuh contoh terpisah, dari tiga galaksi yang bertabrakan satu sama lain.
Sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Jonathan Williams dari University of Maryland, Amerika Serikat, telah menemukan kluster penggabungan tiga galaksi, dilansir dari Phys, Rabu (16/6/2021).
Namun, astronom memperkirakan salah satunya berpotensi memiliki dua lubang hitam supermasif yang aktif.
Baca juga: Studi: Galaksi Bima Sakti Bengkok, Apa yang Terjadi?
Peristiwa ini memungkinkan para astronom mengintip lebih dalam dari dinamika sistem dua objek paling ekstrem di alam semesta ini.
Untuk menemukan keunikan dari sistem ini, Williams melihat dan menganalisis data dari teleskop Very Large Array, European Southern Observatory, W. M. Keck Observatory, Chandra X-ray Observatory, dan Atacama Large Millimeter / Submillimeter Array.
Setelah memeriksa data-data tersebut, ia menemukan sistem di sepetak langit yang sangat terang sekitar 800 juta tahun cahaya jauhnya.
Ketiga galaksi berbeda satu sama lain dalam berbagai cara. Satu galaksi dikenal sebagai tipe Seyfert—cakram berputar besar yang diketahui memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya.
Baca juga: Selempang Galaksi Bima Sakti Hiasi Langit Ramadhan saat Sahur