Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ahli Ingatkan untuk Ubah Strategi

Kompas.com - 14/06/2021, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Sejumlah daerah di Indonesia telah melaporkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi pascalibur Lebaran lalu.

Ahli ingatkan bahwa dengan kondisi saat ini, sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah mengubah strategi dalam menangani pandemi virus corona ini.

"Gelombang pertama (kasus Covid-19 di Indonesia), akan mencapai puncaknya pada akhir Juni sampai awal Juli ini," kata Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Selain akibat dari akumulasi kasus Covid-19 selama satu tahun pandemi, penyebab kenaikan kasus ini juga karena penyebaran varian-varian baru virus corona.

Salah satunya varian Alpha, mutasi virus corona yang muncul di Inggris, yang disebut memiliki kemampuan penyebaran infeksi yang sangat cepat.

Baca juga: 3 Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura, Apa Saja?

 

Bahkan, menurut Dicky, bukan hanya varian Aplha saja yang berkontribusi terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, sebab masih ada varian Delta yang lebih mengkhawatirkan.

Varian Delta yang berasal dari India dan telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Kemampuan virus dari varian Delta yang lebih menular, dapat meningkatkan angka kesakitan atau keparahan, hingga kemampuannya dalam menghindari sistem kekebalan dari vaksin, membuat kondisi yang dihadapi sangat serius.

"Jadi ada potensi dua puncak (kasus Covid-19) yang akan kita hadapi dalam satu sampai dua bulan ke depan," ungkap Dicky.

Kondisi ini, kata Dicky, harus direspon cepat dan dipahami oleh semua pihak. Sebab di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi saat ini, menurutnya, responsnya masih belum memadai, baik pemerintah pusat, daerah maupun masyarakat yang masih abai pada protokol kesehatan.

Baca juga: Epidemiolog: Lonjakan Kasus Covid-19 di Madura Sangat Buruk dan Bisa Jadi Bom Waktu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com