Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Dehidrasi, Gejala dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 13/06/2021, 17:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comDehidrasi adalah kondisi saat tubuh Anda menggunakan atau kehilangan cairan lebih banyak dari cairan yang Anda minum. Ketika tubuh tidak memiliki cukup cairan, ini akan menyebabkan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.

Dehidrasi bisa berakibat buruk bagi siapa saja, namun dehidrasi paling berbahaya bagi anak-anak dan oran tua. Orang tua rentan terkena dehidrasi karena biasanya memiliki kondisi yang meningkatkan resiko dehidrasi, seperti kondisi medis atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Dehidrasi juga bisa terjadi pada hari yang panas pada orang yang tidak meminum cukup air namun melakukan kegiana yang membuat berkeringat, misalnya berolahraga berlebihan.

Baca juga: Bahaya Diare yang Tak Boleh Disepelekan, Dehidrasi hingga Gagal Ginjal

Gejala

Anda harus peka ketika tubuh mengirimkan sinyal bahwa tubuh Anda haus. Ini merupakan tanda bahwa tubuh Anda membutuhkan air. Namun, pada orang tua biasanya mereka tidak akan merasa haus sampai mereka mengalami dehidras. Oleh karena itu, Anda harus memiliki kesadaran untuk menjaga asupan cairan terutama saat cuaca panas dan saat sedang sakit.

Gejala yang timbul akibat dehidrasi bisa berbeda berdasarkan umur. Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi ditandai dengan mulut dan lidah kering, tidak ada air mata ketika menangis, popok kering selama lebih dari tiga jam, dan mata terlihat cekung.

Pada orang dewasa, gejala yang timbul antara lain merassa haus luar biasa, tidak buang air kecil, urin berwarna gelap, lelah, pusing, hingga kebingungan.

Penyebab

Penyebab utama dehidrasi sebenarnya sesederhana Anda kurang minum. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat tubuh membutuhkan air lebih banyak, namun asupan air tidak sepadan.

Pertama adalah kondisi Anda terlalu sibuk hingga lupa minum, atau sedang berada di dalam perjalanan hingga harus menghemat air minum, misalnya sedang pergi mendaki gunung.

Kedua adalah diare. Diare akut bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh dalam waktu yang singkat. Jika disertai muntah, tubuh bisa kehilangan lebih banyak cairan. Maka dari itu penting untuk meminum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang.

Selain itu, kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan kehilangan cairan antara lain demam, keringan berlebih, dan sering buang air kecil. Pada beberapa kondisi seperti diabetes dan mengonsumsi obat diuretik bisa memicu sering buang air kecil dan kehilangan banyak cairan.

Komplikasi

Dehidrasi bisa berakibat fatal dan menyebabkan beberapa kondisi yang sulit disembuhkan. Salah satunya adalah gagal ginjal. Selain itu dehidrasi juga bisa menyebabkan kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Komplikasi paling parah dan mengancam jiwa adalah syok hipovolemik. Ini adalah kondisi dimana tekanan darah menjadi sangat rendah dan kadar oksigen dalam tubuh menurun drastis.

Baca juga: Anak-anak Lebih Mudah Dehidrasi, Begini Cara Menghitung Kebutuhan Cairannya

Mencegah dehidrasi

Satu-satunya cara menghindari dehidrasi adalah meminum banyak cairan untuk tubuh dan memakan sayur dan buah yang tinggi kandungan airnya.

Normalnya, orang dewasa membutuhkan air 2 liter sehari. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, kebutuhan air anak berbeda tergantung usia. Anak-anak 1-3 tahun membutuhkan 1.300 mililiter air per hari. Anak-anak 4-8 tahun membutuhkan 1.700 mililiter air per hari.

Sedangkan anak-anak di atas itu bervariasi kebutuhannya sesuai jenis kelamin. Perempuan membutuhkan cairan 2.100-2.300 mililiter per hari, sedangkan laki-laki membutuhkan cairan 2.400-3.300 mililiter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com