Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2021, 09:05 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dan memiliki periode revolusi serta rotasi tertentu.

Berdasarkan pengertian ini, bumi disebut sebagai satelit karena mengorbit matahari dan bulan juga disebut satelit karena mengorbit bumi.

Terdapat dua jenis satelit, yakni satelit alami dan satelit buatan. Di bawah ini adalah penjelasan seputar satelit buatan.

Pengertian satelit buatan

Dilansir dari Observatorium Ilmu Falak, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 8 September 2020, satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi.

Satelit buatan berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima dan memancarkan atau memancarkan kembali sinyal komunikasi radio.

Baca juga: Matinya Satelit Bisa Memengaruhi Cahaya yang Diserap Bumi, Kok Bisa?

Satelit buatan juga digunakan untuk membantu ahli meteorologi dalam memprediksi cuaca.

Satelit buatan ada yang berawak dan ada yang tidak berawak. Satelit yang dimiliki Amerika Serikat (AS), Space Shuttle, adalah satelit buatan yang berawak.

Sedangkan satelit yang tidak berawak antara lain adalah satelit komunikasi, satelit observasi bumi, satelit cuaca, satelit navigasi, dan lain-lain.

Satelit-satelit tersebut beredar pada orbit yang telah ditetapkan. Banyak satelit yng mengorbit di ekuatorial rendah, polar, yang beredar dari utara ke selatan bumi.

Berdasarkan data dari Union of Concerned Scientist, pada bulan Maret 2020, terdapat 2.666 satelit yang beroperasi.

Baca juga: Kenapa Banyak Gambar Satelit Israel dan Palestina yang Kabur?

Negara yang paling banyak memiliki satelit aktif adalah AS dengan jumlah satelit aktifnya mencpai 1.327 satelit.

Setelah AS, Cina merupakan negara kedua dengan jumlah satelit aktif terbanyak, yakni 363 satelit.

Kemudian, Rusia berada di urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah satelit aktif terbanyak, yakni 169 satelit.

Sementara itu, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit buatan.

Satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah satelit Palapa A1 yang diluncurkan dari Pad LC-17A pada 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914.

Baca juga: Astronom Temukan Danau Terbesar di Salah Satu Satelit Saturnus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com