Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Paling Luar

Kompas.com - 30/05/2021, 19:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comEksosfer adalah lapisan atmosfer terluar dari rangkaian atmosfer bumi. Lapisan ini memisahkan atmosfer bumi dengan luar angkasa.

Beberapa peneliti menganggap eksosfer merupakan bagian dari luar angkasa. Namun, sebagian lagi berpendapat bahwa eksosfer masih bagian dari atmosfer bumi.

Fungsi eksosfer terhadap cahaya matahari

Lapisan yang berada di bawah eksosfer adalah termosfer. Perbatasan antara kedua lapisan ini disebut termopause. Ketinggian termopause ini akan bervariasi berdasarkan aktivitas siklus matahari.

Jika aktivitas matahari sedang meningkat, ketinggian batas lapisan ini akan meningkat hingga ketinggiannya 1.000 kilometer di atas permukaan bumi. Sebaliknya, jika aktivitas matahari menurun, termopause akan menurun hingga ketinggian 500 km mendekati permukaan bumi.

Kemampuan ini akan memberikan perlindungan lebih untuk Bumi untuk mengantisipasi kenaikan aktivitas matahari.

Baca juga: Urutan Lapisan Atmosfer Bumi dan Ciri-cirinya

Ketinggian eksosfer

Eksosfer dimulai pada ketinggian yang bervariasi dari permukaan bumi. Dimulainya eksosfer berada pada ketinggian 701 kilometer hingga 1.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Ketebalan rata-rata eksosfer adalah sekitar 10.000 kilometer. Ini lapisan yang sangat tebal dan hampir sama dengan lebar bumi. Jika Anda ingin pergi ke luar angkasa, maka artinya anda perlu benar-benar pegi jauh dari bumi.

Lapisan eksosfer perlahan memudar ke luar angkasa, sehingga tidak ada batas yang jelas dari lapisan ini. Satelit pernah menangkap pantulan cahaya ultraviolet oleh atom hidrogen di lapisan eksosfer pada ketinggian 100.000 kilometer.

Gas yang ada di eksosfer

Gas yang terkandung di eksosfer didominasi hidrogen dan helium. Partikel gas ini tersebar dan saling berjauhan, sehingga udara yang ada di lapisan ini sangat tipis.

Namun selain gas hidrogen dan helium, termosfer juga mengandung beberapa partikel gas lain seperti nitrogen, oksiden, dan karbon dioksida. Gas-gas ini memliki molekul yang lebih berat dan hanya terdeteksi di dekat lapisan dibawahnya, yaitu termosfer.

Oleh karena itu, jarang terjadi tabrakan antara atom dan molekul udara yang sering terjadi pada lapisan atmosfer lain.

Batas terbang satelit

Walaupun eksosfer masih merupakan bagian dari lapisan atmosfer bumi, kebanyakan satelit hanya mengorbit di bawah lapisan eksosfer. Namun, tetap ada beberapa satelit yang mengorbit di lapisan eksosfer.

Contohnya satelit International Space Station (ISS) mengorbit hanya pada ketinggian 330 kilometer atau berada di bawah lapisan eksosfer.

Baca juga: Foto Baru Jupiter Ungkap Dinamika Atmosfer di Planet Terbesar Ini

Pada lapisan termosfer, masih terdapat cukup udara yang mampu membuat satelit berubah dari orbitnya.

Setiap bulannya satelit ISS kehilangan ketinggian hingga 2 kilometer dari orbit yang seharusnya. Secara rutin, ISS harus menggunakan mesin roket untuk mengembalikan ISS ke ketinggian orbit yang seharusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com