Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Kelenjar Getah Bening, Macam-Macam dan Gejalanya

Kompas.com - 29/05/2021, 16:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comKanker kelenjar getah bening disebut juga dengan limfoma. Setiap tahunnya, tanggal 15 September diperingati sebagai Hari Peduli Limfoma Sedunia atau World Lymphoma Awareness Day. Tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker kelenjar getah bening.

Prevalensi kasus limfoma memang tidak sebanyak jenis kanker lainnya. Namun, terdapat sekitar satu juta orang di dunia yang menderita limfoma dan seribu orang didiagnosis terkena limfoma setiap harinya.

Menurut PUSDATIN Kementerian Kesehatan Indonesia, kanker kelenjar getah bening merupakan satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Apa itu kanker kelenjar getah bening?

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah kanker pada sistem limfatik yang ditandai adanya pembesaran kelenjar getah bening. Kanker kelenjar getah bening disebabkan oleh sel limfosit T atau B menjadi abnormal, membelah lebih cepat, dan hidup lebih lama.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Kanker Stadium 4, Beserta Penjelasannya

Sel limfosit T dan B merupakan bagian dari sel darah putih yang berfungsi dalam sistem imun. Kedua sel ini bertugas untuk mencegah infeksi mikroorganisme asing di dalam tubuh, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Karena limfoma terjadi pada darah, maka sangat mudah untuk kanker ini bermetastasis ke organ tubuh yang lain. Limfoma paling banyak bermetastasis ke hati, sumsum tulang, dan paru-paru.

Macam-macam kanker kelenjar getah bening

Limfoma terbagi menjadi dua macam, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin. Sebagian besar kasus limfoma adalah tipe Limfoma Non-Hodgkin.

Limfoma Hodgkin adalah kanker yang terjadi akibat mutasi sel limfosit B. Limfoma Hodgkin ini merupakan macam yang paling tinggi tingkat kesembuhannya. Kebanyakan kasus ini terjadi pada dewasa muda berusia 15 sampai 30 tahun dan pada lansia yang lebih dari 60 tahun.

Limfoma Hodgkin didiagnosis dokter jika ditemukan sel Reed-Sternberg. Sel Reed-Sternberg adalah selh limfosit B yang berukuran abnormal dan sangat besar.

Limfoma Non-Hodgkin adalah kanker yang terjadi akibat mutasi sel limfosit B dan sel limfosit T. Jenis ini lebih banyak menyerang orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun.

Gejala kanker kelenjar getah bening

Gejala awal kanker kelenjar getah bening jarang disadari orang. Pada masa awal terkena penyakit, biasanya gejala hanya seperi flu biasa, namun flu yang tidak kunjung sembuh. Beberapa orang bahkan tidak merasakan gejala apapun.

Gejala umum lanjutan yang sering dialami oleh pasien antara lain pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipat paha, sering demam, tidak nafsu makan dan berat badan turun, serta sering merasa lelah dan tidak berenergi.

Baca juga: Ria Irawan Meninggal, Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening?

Selain itu, pasien juga tekadang mengalami gatal di seluruh tubuh terus menerus, amandel membengkak, dan sering sakit kepala.

Jika sel kanker telah menyerang sistem saraf pada tulang belakang, pasien mungkin merasakan nyeri, sakit punggung, lemah, hingga paralisis atau lumpuh pada anggota tubuh tertentu.

Perawatan kanker kelenjar getah bening

Perawatan limfoma bisa bervariasi berdasarakan tingkat keparahannya. Namun umumnya, pasien perlu melakukan operasi untuk biopsi serta melakukan kemoterapi.

Dengan mengetahui gejala kanker getah bening, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan kesadaran dan segera mengunjungi dokter jika ada orang terdekatnya yang terkena penyakit ini. Dengan begitu, perawatan akan semakin cepat dilakukan dan tingkat kesembuhan juga lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com