Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bantah Laporan Penyakit Mirip Covid-19 di Lab Wuhan Akhir 2019

Kompas.com - 25/05/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Senin (24/5/2021), China menolak laporan yang menyatakan tiga peneliti di Wuhan pergi ke rumah sakit dengan gejala mirip Covid-19 sebelum virus corona muncul di Wuhan dan menyebar ke seluruh dunia.

China menegaskan, laporan itu sama sekali tidak benar.

Sejak menginfeksi korban pertamana di Wuhan pada akhir 2019, patogen telah menyebar ke seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3,4 juta orang. Pandemi ini pun menghancurkan perekonomian di banyak negara.

Sejak virus ini pertama kali dikenali, China selalu membantah teori yang mengatakan bahwa virus corona itu muncul akibat kebocoran di salah satu laboratorium.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Hampir 9.000 Orang India Terinfeksi Jamur Hitam

Dilansir dari AFP Senin (24/5/2021), mengutip laporan intelijen AS, Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (23/5/2021) bahwa ada tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan yang mengalami gejala mirip Covid-19 dan penyakit musiman yang umum pada awal November 2019.

Sementara China mengumumkan adanya kasus pneumonia aneh di Wuhan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember 2019.

Ditanya tentang laporan intelijen AS tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menegaskan bahwa itu sama sekali tidak benar.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa, sebelum 30 Desember 2019 belum ada laporan orang terpapar Covid-19.

"Dan sejauh ini, catatan tanpa infeksi disimpan di antara staf dan mahasiswa pascasarjana. Virus corona dibawa ke laboratorium untuk dipelajari," kata otoritas China.

Baca juga: Virus Flu Burung H5N8 yang Menginfeksi 7 Orang di Rusia Lebih Mudah Menular

Teori bahwa virus corona bocor dari laboratorium China pertama kali keluar saat pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump.

Tetapi pada bulan Maret, setelah tinggal empat minggu di Wuhan, sebuah studi bersama oleh WHO dan para ahli China menganggap teori itu sangat tidak mungkin.

Para ahli meyakini teori yang diterima secara umum tentang penularan alami virus dari hewan - mungkin kelelawar - ke manusia, melalui hewan lain yang belum teridentifikasi.

Beberapa percaya, bagaimanapun, spesialis WHO tidak memiliki cukup ruang untuk bekerja secara bebas selama penyelidikan mereka di Wuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com