Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2021, 07:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Bumi selalu bergerak. Perbedaan waktu antar wilayah, pergantian musim, serta perubahan siang dan malam adalah bukti bahwa Bumi selalu bergerak.

Gerakan Bumi ada yang disebut rotasi Bumi dan ada yang disebut revolusi Bumi. Keduanya memiliki perbedaan dan memberikan efek yang juga berbeda bagi kehidupan di Bumi.

Dilansir dari laman Kemendikbud, berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan rotasi dan revolusi Bumi.

Rotasi Bumi

Setiap hari, Matahari seolah bergerak dari timur ke barat. Ia terbit di timur, mencapai titik tertinggi pada siang hari, dan tenggelam di barat.

Sebenarnya, Matahari tidak bergerak. Bumilah yang berotasi dari barat ke timur sehingga gerak semu harian matahari dapat terlihat.

Baca juga: Apa Itu Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan Sehari-hari?

Adapun waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berotasi adalah 23 jam, 56 menit, dan 4 detik atau biasanya digenapkan menjadi 24 jam.

Letak Matahari yang seolah-olah berubah ini menyebabkan adanya pagi, siang, sore, dan malam. Demikian pula dengan perbedaan panas sinar Matahari yang dirasakan saat pagi, siang, dan sore.

Selain itu, rotasi Bumi mengakibatkan adanya batas penanggalan internasional, pergantian siang dan malam, terjadinya pemampatan pada kedua kutub Bumi, dan pembelokkan arah angin.

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi Matahari. Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk satu kali revoluas adalah 365 hari atau 1 tahun.

Revolusi Bumi mengakibatkan adanya perbedaan lama waktu siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan penampakan rasi bintang, dan tahun kabisat.

Baca juga: Apa Rasanya Kembali ke Bumi dari Luar Angkasa? Ini Kata Astronot

Beberapa negara mengalami empat musim dalam satu tahun, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Sedangkan negara-negara yang berada di dekat garis katulistiwa, termasuk Indonesia, hanya memiliki dua musim, yakni musim panas dan musim hujan.

Sebagaimana yang telah disebutkan, fenomena perubahan musim ini merupakan akibat dari gerakan revolusi Bumi.

Akibat lainnya, revolusi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika yang besarnya 23,5 derajat menimbulkan perbedaan lama siang dan malam.

Misalnya, pada 23 September-22 Desember, siang di belahan Bumi utara lebih pendek dan siang di belahan Bumi Selatan menadi lebih panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com