Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Vaksinasi Kemenkes Pastikan 39 dari 40 Batch Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan

Kompas.com - 20/05/2021, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi memastikan 39 dari 40 batch vaksin AztraZeneca dinyatakan aman dalam penggunaan dan masih tetap didistribusikan.

"Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan, sehingga masyarakat tidak perlu ragu," kata Nadia melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (19/5/2021).

Sebagai informasi, vaksin AstraZeneca kelompok atau batch CTMAV547 seluruhnya berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Baca juga: Dihentikan Sementara, Ini 4 Fakta Kelompok CTMAV547 Vaksin AstraZeneca

Batch vaksin AstraZeneca ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. 

"Hanya satu batch atau kumpulan produksi, yaitu batch CTMAV547 yang dihentikan sementara untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah," ujarnya.

Pakar Imunisasi, dr Elizabeth Jane Soepardi MPH mengatakan, bahwa untuk vaksin AstraZeneca secara keseluruhan sebenarnya sudah teruji penggunaan dan manfaatnya, dan sudah dipakai lebih dari satu miliar dosis di dunia.

Bahkan, negara Inggris sudah mengimunisasi 70 persen penduduknya menggunakan vaksin AstraZeneca, dan dinyatakan berhasil menekan kasus Covid-19 dari 59.937 kasus pada 9 Januari 2021 menjadi 2.220 pada 17 Mei 2021.

"WHO (Badan Organisasi Dunia) menyatakan vaksin AstraZeneca aman," kata Jane.

"Belajar dari pengalaman negara yang sudah berhasil, Indonesia harus lebih bersemangat untuk memastikan masing-masing mendapat imunisasi apapun vaksinnya," imbuhnya.

Namun, langkah pemerintah mengenai pemberhentian sementara batch CTMAV547 tersebut adalah tindakan bijaksana yang memang harus diambil.

Menurut Jane, kalau hasil dari uji toksisitas dan sterilitas di Badan POM terhadap batch tersebut lulus, maka batch yang ditunda bisa dilanjutkan.

Baca juga: 3 Vaksin Covid-19 di Indonesia, Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com