Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau di Indonesia: Faktor-faktor yang Memengaruhi

Kompas.com - 19/05/2021, 11:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber BMKG

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang hanya mengalami dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasanya berlangsung April hingga September.

Namun, pergantian kedua musim itu saat ini menjadi tidak menentu akibat perubahan iklim global yang berubah-ubah, serta beberapa faktor yang memengaruhi pergantian musim di Indonesia.

Musim kemarau adalah ketika curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami penurunan. Selain itu, tingkat kelembaban udara juga menurun. Kondisi iini sering memicu kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.

Kondisi kekeringan mengancam ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Para petani juga banyak yang gagal panen akibat kurangnya pasokan air untuk irigasi ladang pertanian mereka.

Sedangkan di hutan atau padang rumput, musim kemarau bisa memicu terjadinya kebakaran padang rumput yang meluas dan mengancam ekosistem yang ada.

Baca juga: BMKG: 58 Persen Wilayah Indonesia Terlambat Masuki Musim Kemarau 2021

Dilansir dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika, posisi geografis Indonesia terletak di daerah tropis, di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Wilayah Indonesia juga dilalui garis khatulistiwa. Posisi ini membuat Indonesia memililki keragaman cuaca dan iklim yang tinggi.

Selain faktor geografis, banyak faktor yang memengaruhi iklim di Indonesia. Beberapa faktor tersebut adalah El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), pergerakan angin monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis, dan suhu permukaan laut di sekitar wilayah Indonesia.

Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi musim kemarau di Indonesia.

Indian Ocean Dipole (IOD)

Indian Ocean Dipole adalah fenomena interaksi laut dengan atmosfer yang diamati melalui perbedaan suhu perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

Perbedaan suhu akan dihitung menggunakan Dipole Mode Index. Jika angkanya positif, akan memicu turunnya curah hujan di Indonesia dan mengarah ke musim kemarau.

Pergerakan angin monsun Asia-Australia

Ini merupakan penyebab yang paling umum kita ketahui dalam perubahan musim di Indonesia. Pergerakan angin di Indonesia tergantung dari perbedaan tekanan udara di Asia dan Australia. Perbedaan tekanan di kedua daratan ini dipengaruhi pola peredaran matahari dalam setahun.

Angin monsun barat terjadi ketika tekanan udara di Asia lebih tinggi dan menyebabkan musim hujan di Indonesia. Sedangkan angin monsun timur terjadi saat tekanan udara di Australia lebih tinggi dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia.

Baca juga: Fenomena La Nina Picu Potensi Musim Kemarau Basah 2021

Suhu permukaan laut di Indonesia

Hujan terjadi ketika banyak butiran atau uap air yang berkumpul menjadi awan. Suhu permukaan laut berpengaruh kepada musim di Indonesia.

Jika suhu permukaan laut dingin, butiran atau uap air yang menguap sangat sedikit dan menyebabkan sedikit atau tidak adanya awan yang menyebabkan hujan. Hal itu memicu musim kemarau di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BMKG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com