Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2021, 14:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Walaupun Anda menjaga kebersihan gigi Anda, Anda akan tetap memiliki bakteri di dalam mulut Anda. Sisa makanan pada gigi akan bereaksi dengan bakteri yang ada di dalam mulut menjadi plak gigi. Plak adalah lapisan biofilm yang menempel pada permukaan gigi, dan memasuki kantong gusi.

Jika plak dibersihkan secara berkala, maka tidak akan menjadi masalah bagi gigi dan gusi Anda. Namun. jika plak tidak dibersihkan, ia akan mengeras menjadi karang gigi.

Karang gigi terbentuk di atas dan di bawah garis gusi. Teksturnya keras, kasar, dan berporus. Dengan karakteristik seperti ini, karang gigi menjadi sasaran empuk untuk menempelnya bakteri lebih banyak, sehingga bisa menimbulkan masalah gigi dan mulut lainnya. Berikut adalah masalah yang timbu akibat karang gigi.

Gingivitis

Karang gigi yang menempel pada gusi, bisa menyebabkan gusi meradang. Bentuk radang yang paling ringan adalah gingivitis. Gusi hanya sedikit meradang tanpa adanya penurunan gusi, penambahan kedalaman saku gusi, dan tidak ada kehilangan tulang alveolar yang berfungsi untuk menopang gigi pada rahang.

Gingivitis biasanya ditandai dengan gejala gusi berdarah ketika menyikat gigi, bau mulut, serta penampakan visual gusi tampak memerah dan bengkak. Gingivitis mudah ditangani dengan melakukan scaling atau proses pembersihan karang gigi oleh dokter gigi.

Baca juga: 5 Penyebab Gusi Berdarah Saat Menyikat Gigi

Periodontitis

Jika gingivitis dibiarkan, pembentukan karang gigi bisa menyebabkan kerusakan lebih jauh pasa gusi dan tulang alveolar yang berada di dalam gusi. Karang gigi bisa menggerus tulang alveolar sehingga pada tahap ini, gigi akan terasa goyang.

Kondisi lebih lanjut dari radang gusi ini disebut dengan periodontitis, atau radang pada jaringan periodontal. Jaringan periodontal adalah jaringan yang mendukung gigi agar tetap pada tempanya.

Proses tergerusnya tulang alveolar merupakan salah satu bentuk dari respon imun yang berusaha melawan bakteri yang ada di karang gigi. Beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan pada orang yang mengalami periodontitis dan penyakit jantung.

Derajat kegoyangan gigi juga bervarasi tergantung seberapa banyak tulang alveolar yang hilang akibat tergerus oleh karang gigi. Jika kerusakannya parah, gigi mungkin tidak bisa dipertahankan dan harus dicabut.

Selain membersihkan karang gigi dengan scaling, periondontitis perlu ditangani dengan root planning, atau membersihkan karang gigi dari akar gigi. Langkah satu ini lebih rumit dari sekadar membersihkan karang gigi biasa dan hanya bisa dilakukan di dokter gigi.

Cara mencegah karang gigi

Cara terbaik mencegah karang gigi adalah menjaga kebersihan mulut. Pertama adalah sikat gigi dua kali sehari. Anda perlu memastikan bahwa cara Anda menyikat gigi sudah benar.

Konsultasikan ke dokter gigi untuk mengevaluasi apakah cara menyikat gigi kita sudah benar atau belum. Karena frekuensi menyikat gigi saja belum cukup jika caranya masih salah.

Beberapa studi menunjukkan sikat gigi elektrik membersihkan plak pada gigi lebih baik daripada sikat gigi manual, terutama pada orang tua, orang yang menggunakan alat ortodonti cekat, dan orang yang memiliki keterbatasan untuk menyikat gigi, contohnya orang berkebutuhan khusus.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi dengan Alami

Gunakan benang gigi atau sikat interdental. Berapa baik pun Anda menyikat gigi, sikat gigi tidak bisa mencapai sela-sela gigi. Padahal bakteri sangat mudah menempel di sela-sela gigi.

Benang gigi atau dental floss bermanfaat untuk membersihkan sela-sela gigi yang rapat. Namun, jika gigi Anda agak renggang, Anda bisa menggunakan sikat interdental.

Biasakan berkumur air putih setiap setelah makan. Ini akan membantu meminimalisir plak yang menempel pada permukaan gigi. Selain itu, hindari makan makanan yang manis dan lengket. Makanan ini lebih sulit dibersihkan.

Anda juga sebaiknya berhenti merokok. Studi menunjukkan orang yang merokok memiliki resiko lebih tinggi untuk memiliki karang gigi di dalam mulutnya.

Periksakan kondisi gigi dan mulut Anda 6 bulan sekali ke dokter gigi. Pemeriksaan rutin ini bisa mencegah karang gigi terbentuk lebih banyak dan menyebabkan penyakit yang lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com