Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan Sehari-hari?

Kompas.com - Diperbarui 11/02/2022, 10:51 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Rotasi merupakan gerak perputaran suatu benda pada porosnya seperti halnya roda yang berputar. Sehingga, rotasi bumi adalah gerak perputaran Bumi mengelilingi porosnya di Tata Surya. 

Gerakan ini disebut gerakan semu. Lewat rotasi bumi, kita sebenarnya terus berpindah posisi tanpa kita sadari.

Ujung dari poros rotasi Bumi dikenal sebagai kutub utara dan kutub selatan. Tegak lurus dengan poros rotasi Bumi, terdapat garis khayal yang dikenal sebagai ekuator atau khatulistiwa.

Durasi periode rotasi bumi

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Dr Rhorom Priyatikanto dalam edukasi sains lapan menjelaskan, Bumi memerlukan waktu selama 23 jam 56 menit dan 4,09 detik untuk berotasi penuh 360 derajat.

Dengan durasi tersebut, maka umumnya dibulatkan menjadi 24 jam seperti perhitungan jam dalam waktu sehari-hari.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Bumi Super Baru Mengorbit Bintang Katai Merah

 

"Durasi tersebut dikenal sebagai periode sideris rotasi Bumi," jelas Rhorom.

Dengan periode rotasi Bumi itu, manusia yang ada di dekat ekuator, misalnya Pontianak, akan bergerak dengan kecepatan hampir 1.700 km per jam.

Sebaliknya, manusia di wilayah jauh dari ekuator tidak dapat merasakan gerak rotasi Bumi karena kecepatannya yang tidak berubah.

Namun demikian, manusia di wilayah jauh ekuator tersebut masih dapat melihat dampak dari rotasi Bumi ini.

Baca juga: Ahli Sebut Kehidupan di Bumi Berawal dari Sambaran Petir, Kok Bisa?

 

Dampak rotasi bumi pada kehidupan

Rhorom mengatakan, meskipun bukan dampak atau akibat yang memicu kerusakan, rotasi bumi memang memiliki beberapa dampak dalam kehidupan sehari-hari kita. Berikut beberapa dampak rotasi bumi pada kehidupan kita sehari-hari.

1. Terbentuknya siang dan malam

Melanjutkan persoalan wilayah dekat atau jauh dari ekuator di atas, dampak yang pertama ini berkaitan dengan wilayah yang berada jauh dari ekuator atau khatulistiwa.

Anda yang berada di wilayah jauh dari khatulistiwa akan dapat melihat dampak dari rotasi Bumi seperti gerak semu harian Matahari dan benda langit lainnya dari timur ke barat yang terus berulang.

Dari dampak rotasi bumi itulah manusia mengenal hitungan waktu, yakni kita sebut hari.

Baca juga: 42.000 Tahun Lalu Medan Magnet Bumi Terbalik, Ini Dampaknya?

Penampakan Bumi pada malam hari diamati dari luar angkasa.SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio Penampakan Bumi pada malam hari diamati dari luar angkasa.

Bagian bumi atau belahan bumi yang menghadap ke arah Matahari akan mengalami kondisi siang hari, sedangkan sisi sebaliknya tidak mendapatkan sinar matahari dan sedang dalam kondisi malam hari.

Peristiwa ini berlangsung sepanjang hari dengan masing-masing bagian bumi mengalami siang dan malam selama kurang lebih 12 jam bergantian.

2. Mempengaruhi durasi waktu siang dan malam

Seperti diketahui, lamanya waktu siang dan malam di suatu daerah bahkan negara tidak selalu sama. Ada negara yang mengalami waktu siang lebih lama daripada malam.

Demikian sebaliknya, ada negara yang mengalami waktu malam dengan durasi lebih lama dibandingkan siang hari.

Ada juga wilayah yang mengalami waktu siang dan malam dengan durasi seimbang, berlangsung selama sekitar 12 jam seperti yang terjadi di Indonesia sebagai daerah ekuator.

Baca juga: Studi: Tiap Tahun Bumi Dihujani 5.200 Ton Debu dari Luar Angkasa

 

Sementara di negara Jepang salah satunya, durasi lamanya siang dan malam bergantung pada musim yang sedang terjadi. Pada saat musim dingin, siang hari lebih singkat dari malam hari.

3. Perbedaan waktu 

Rotasi bumi juga menyebabkan perbedaan waktu di berbagai tempat di permukaan bumi.

Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu di berbagai tempat di permukaan bumi. Kota Greenwich, Inggris digunakan sebagai dasar pembagian waktu internasional. Diketahui, ada 24 zona waktu di Bumi. 

Hal ini dikarenakan, gari buju 0 derajat itu melewati Kota Greenwich. Dalam perhitungannya, setiap selisih bujur 15 derajat, maka perbedaan waktu mengalami selisih satu jam.

Bagian bumi di sebelah timur Greenwich mengalami waktu yang lebih cepat dari Greenwich. Sedangkan bagian bumi di sebelah barat Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat.

Daerah sebelah timur garis bujur 0 derajat disebut bujur timur dan daerah di sebelah baratnya disebut bujur barat. Daerah bujur barat dan bujur timur dibatasi oleh garis bujur 180 derajat. Garis ini dikenal sebagai garis batas tanggal Internasional.

Baca juga: Jika Bumi Berputar, Mengapa Benda-benda Tidak Bergerak ke Sana Kemari?

Ilustrasi planet BumiShutterstock Ilustrasi planet Bumi

4. Peredaran semu harian benda-benda langit

Benda-benda langit yang kita lihat setiap hari seolah berganti-ganti. Mereka seolah pergi dari timur ke barat meninggalkan bumi lalu kembali lagi.

Akan tetapi, yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak berubah tempat. Mereka muncul dan hilang karena kita di bumi yang berputar.

Oleh karena itu, penyebab matahari terlihat seakan-akan bergerak dari arah timur ke barat adalah rotasi bumi.

5. Pembelokan arah angin

Akibat yang keempat dari adanya rotasi bumi ini adalah terjadinya pembelokan angin. Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Meski begitu, arah angin tidak selalu sama.

Fenomena ini disebabkan oleh gaya semua yang timbul akibat efek dua gerakan. 

Kita menyebutnya sebagai Gaya Coriolis, yang mana gaya ini menyebabkan pembelokan arah angin ke kanan di belahan bumi bagian utara, dan ke kiri di bumi belahan selatan.

Baca juga: Proses Pembentukan Selempang Bima Sakti dan Pengaruhnya terhadap Bumi

 

6. Pembelokan arus laut

Arus laut muncul karena angin yang bertiup di permukaan laut. Seperti halnya angin, arus laut juga bisa berbelok akibat rotasi bumi. 

Arus laut dipaksa membelok ketika sampai di belahan bumi utara atau selatan. 

Pembelokan arus laut ke kanan terjadi di belahan bumi utara. Sementara pembelokan ke kiri terhadi di bumi selatan.

7. Perbedaan percepatan gravitasi bumi

Benda yang berputar pada porosnya atau berotasi, akan menimbulkan gaya sentrifugal. 

Gaya sentrifugal adalah gerak melingkar menjauhi pusat putaran. Semakin besar jari-jari benda, semakin besar pula gaya sentrifugal. Gaya ini mengakibatkan bumi tepat pada bagian kutub. Garis tengah bumi di kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi di khatulistiwa. 

Perbedaan garis tengah, akibat dampak rotasi Bumi itu, mengakibatkan perbedaan percepatan gravitasi bumi, sesuai Hukum Newton tentang gravitasi.

Baca juga: Ahli Buktikan, Air di Bumi Berasal dari Meteorit, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com