Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Santan, Menurunkan Berat Badan dan Cegah Penyakit Jantung

Kompas.com - 11/05/2021, 12:03 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comSantan adalah salah satu bahan masakan khas Indonesia yang kaya rasa. Teksturnya yang kental dengan aroma yang gurih menjadi daya tarik tersendiri. Santan banyak digunakan tidak hanya pada masakan Indonesia, namun juga di negara-negara Asia Tenggara, Hawaii, India, dan Amerika Selatan.

Menu khas lebaran juga didominasi oleh santan. Sebut saja rendang, opor ayam, sayur ketupat, gulai, dan ketupat ketan. Semua menu ini mengandung santan.

Santan sering disalahkan sebagai penyebab kolesterol tinggi. Benarkah begitu, atau santan memiliki manfaat bagi kesehatan?

Dilansir dari Health Line (11/12/2018), santan adalah bahan makanan yang tinggi kalori. Sebanyak 93% kalori santan berasal dari lemak, termasuk lemak jenuh. Selain berkalori tinggi, santan mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti protein, karbohidrat, vitamin C, asam folat, zat besi, dan mangan.

Santan memiliki manfaat bagi kesehatan yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut pembahasannya.

Menurunkan berat badan

Santan mengandung medium-chain triglycerides (MCT) yang dikaitkan dengan menurunkan berat badan. MCT memicu energi dengan cara termogenesis atau produksi panas.

Sebuah studi yang dipublikasikan di NCBI tahun 2016 menemukan bahwa MCT bisa menurunkan berat badan dan lingkar perut. MCT juga menyeimbangkan mikrobiota di saluran cerna. Orang yang mengonsumsi MCT juga cenderung mengurangi porsi makan setelahnya.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Santan, Picu Stroke hingga Pengganti Susu

Menyehatkan jantung

Beberapa studi mengaitkan lemak jenuh dengan kolesterol tinggi dan resiko penyakit jantung. Sebagian orang mungkin menghindari santan karena dianggap bahan yang tinggi lemak.

Namun, sumber lemak jenuh bisa jadi berbeda efeknya terhadap tubuh Anda. Peran genetik juga berpengaruh tentang bagaimana seseorang memetabolisme lemak jenuh.

Baru sedikit penelitian yang meneliti efek santan pada kolesterol. Namun sudah banyak penelitian tentang minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki komponen yang hampir mirip dengan santan.

Hasilnya, minyak kelapa tidak meningkatkan kolesterol jahat atau kolesterol LDL. Namun, minyak kelapa meningkatkan kolesterol baik, yaitu kolesterol HDL.

Mendorong sistem imun

Santan mengandung lemak yang disebut asam laurat. Para ahli percaya bahwa asam laurat berfungsi untuk mendorong sistem imun.

Beberapa studi juga menemukan asam laurat memiliki efek antimikroba dan antiradang. Beberapa bakteri yang terbukti dihambat pertumbuhnannya oleh asam laurat adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pnemoniae.

Asam laurat juga memicu kematian sel kanker pada kasus kanker payudara dan kanker dinding rahim.

Baca juga: Santan atau Susu, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Cara mengonsumsi santan

Kebanyakan orang Indonesia hanya menggunakan santan sebagai dasar masakan berkuah. Namun, untuk mendapatkan manfaat santan, Anda juga bisa menggunakan cara berikut.

Ganti susu sapi yang Anda minum dengan santan. Bisa diminum langsung, dimakan dengan sereal, atau dicampur sebagai campuran smoothies. Selain itu Anda juga bisa menggunakan santan untuk memasak oat.

Efek buruk

Selain manfaatnya bagi kesehatan, Anda juga harus mewaspadai efek buruk yang ditimbulkan santan. Santan mengandung kalori tinggi dan lemak. Jika mengonsumsinya terlalu banyak, justru santan akan membuat berat badan Anda bertambah.

Santan juga mengandung fermentable carbohydrates, atau karbohidrat yang mudah mengalami fermentasi di dalam saluran cerna. Jika tidak bijak mengonsumsi santan, ini bisa memicu diare dan konstipasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com