Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Jakarta Dikabarkan Meninggal Usai Disuntik, Ini Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 11/05/2021, 11:38 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

  • Nyeri sekitar 54,2 persen
  • Panas sebanyak 17,7 persen
  • Kemerahan sebanyak 14.0 Persen
  • Gatal sekitar 12,7 persen
  • Bengkak sekitar 10.0 persen

2. Efek simpang solicited systemic 

Berikut adalah kelompok efek simpang solicited systemic yang paling sering dilaporkan dalam 7 hari pemberian vaksin AstraZeneca

  • Fatigue atau kelelahan sekitar 53,1 persen
  • Sakit kepala sekitar 52,6 persen
  • Nyeri otot sebanyak 44,0 persen
  • Malaise sekitar 44,2 persen
  • Demam sekitar 33,6 persen
  • Meriang sebanyak 31,9 persen
  • Nyeri sendi sekitar 26,4 persen
  • Nausea atau mual, sebanyak 21,9 persen
  • Muntah sekitar 1,7 persen

3. Efek simpang lain 

Disebutkan pula ada efek simpang yang dinyatakan terkait dengan pemberian vaksin AstraZeneca adalah pyrexiac (demam) dan myelitis transversa

Untuk diketahui, mielitis transversa adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang. 

Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar. 

Serta, tidak ada laporan efek samping antobody dependent enhancement (ADE) dari 4 studi klinik vaksin AZD 1222. 

"Tidak ada kematian yang dinyatakan terkait dengan pemberian vaksin AZD 1222 (AstraZeneca)," tegas Kemenkes.

Efek penggumpalan darah?

Benarkah suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebabkan penggumpalan darah?

Mengenai persoalan ini, Ahli Biologi Molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengatakan bahwa persoalan meninggalnya pemuda Jakarta usai disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca itu tidak bisa langsung dikaitkan dengan vaksinnya dan gejala penggumpalan darah.

Menurut dia, masih terlalu dini untuk menyimpulkan hal tersebut, dan memang memerlukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak-pihak berwenang mengenai itu.

"Kita masih belum tahu persis yang pasti kejadian pembekuan darah laporan terakhir adalah 160-an dari jutaan orang yang telah divaksinasi, bagaimana mekanisme masih dalam penelitian karena jarang sekali kejadiannya kan," kata Ahmad saat dihubungi terpisah, Senin (10/5/2021).

"Kita tunggu rilis resmi dari Komnas (KIPI) ya," imbuhnya.

Baca juga: Ilmuwan: Risiko Pembekuan Darah akibat Covid-19 Delapan Kali Lebih Tinggi dari Vaksin AstraZeneca

Hal ini juga disampaikan oleh Badan Obat-obatan Eropa (EMA), yang selama ini meninjau data keamanan vaksin, mengatakan hal itu "belum terbukti, tapi mungkin saja". 

Organisasi itu harus mengetahui apakah berbagai laporan mengenai pembekuan darah merupakan efek samping atau suatu kebetulan yang terjadi secara alami. 

Ini luar biasa sulit ketika berurusan dengan kejadian-kejadian langka. 

Jika, di satu sisi, satu dari setiap 10.000 orang mengalami pembekuan darah secara serius maka jawabannya sudah jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com