Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Sebabkan Kerusakan Jantung, Bahkan pada Pasien dengan Gejala Ringan

Kompas.com - 10/05/2021, 10:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona bisa ada di mana saja dan bisa menyerang siapa saja, termasuk orang-orang berusia muda.

Bahkan, menurut sebuah studi, orang dewasa muda yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan masih mungkin mengalami perubahan pada pembuluh darah jantung mereka.

Jika sebelumnya telah diketahui bahwa SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berdampak pada kesehatan paru-paru dan sangat mengancam orang berusia lanjut, penelitian yang berkembang kini juga menunjukkan bahwa virus corona meninggalkan jejak yang bertahan lama pada sistem kardiovaskular, termasuk di atara orang dewasa muda dengan gejala ringan.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Muncul jika Pernah Terinfeksi Virus Corona

Dalam studi terbaru, para ilmuwan membandingkan kesehatan pembuluh darah jantung dari 30 orang dewasa muda, setengah di antaranya dites positif Covid-19 sekitar sebulan sebelumnya dan setengahnya dalam keadaan sehat.

Saat menganalisis rekaman ultrasound dari arteri mereka yang memompa, tim menemukan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.

Meskipun tidak ada yang dirawat di rumah sakit, arteri mereka yang terinfeksi Covid-19 tiga hingga empat minggu lalu lebih kaku dan kurang elastis, dibandingkan arteri kelompok sehat.

Arteri karotis, yang membawa darah ke otak, kemampuannya untuk membengkak 27 persen lebih rendah dan rata-rata 22 persen kurang elastis.

Sementara arteri aorta, yang membawa darah dari jantung, juga terpengaruh.

Ukuran sampel penelitian yang telah dipublikasikan di Experimental Physiology ini memang kecil, tetapi temuan awal ini memperkuat gagasan bahwa Covid-19 bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele.

Bahkan jika Anda masih muda dan sehat, dan bahkan jikasaat terinfeksi Covid-19, Anda hampir tidak merasakan gejala, dampaknya terhadap kesehatan jantung Anda nyata dan dapat bertahan lama setelah Anda dinyatakan negatif.

Perubahan kekakuan dan struktur arteri meningkatkan risiko kondisi kardiovaskular, seperti cedera miokard, aritmia, sindrom koroner akut, atau penggumpalan darah.

Hal itu menurut tim peneliti sangat mengkhawatirkan, apalagi bagi kaum muda yang juga memiliki masalah kesehatan lain yang berisiko mendasari sistem vaskular mereka, seperti diabetes atau hipertensi.

Tim peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut, untuk dapat mengetahui siapa yang paling berisiko dan berapa lama kekakuan arteri ini bertahan.

Baca juga: Eucalyptus Bantu Redakan Gejala Ringan Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com